Suara.com - Polda Metro Jaya bakal melarang kendaraan seperti truk-truk dan bus-bus besar masuk ke dalam kota Jakarta pada 2 dan 3 Januari 2016. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan arus balik warga Jakarta di liburan Natal dan Tahun Baru.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjelaskan sebelum pelarangan tersebut diberlakukan, petugas kepolisian terlebih dahulu bakal melakukan koordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat.
"Iya betul (macet karena bus-bus besar), nanti kami panggil Organda. Truk dan bus nanti kita harapkan Minggu besok, Sabtu-Minggu depan akan kita larang masuk dalam kota, mulai Minggu, kanalisasi di (pintu tol) Jor," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/12/2015).
Tito menjelaskan, pihak kepolisiam telah mengantisipasi dua kemungkinan arus balik. Pertama untuk libur pendek akan terjadi, Minggu (27/12/2015) besok.
"Kita antisipasi arus mudik, dua tahap, libur pendek ke puncak, Merak, Bandung akan kembali hari Minggu, karena hari Senin mereka kerja," katanya.
Lebih jauh, ia tak menginginkan kemacetan kembali terjadi seperti yang terjadi, Kamis (24/12/2015) kemarin ketika warga Jakarta melakukan liburan hari Raya Natal dan Tahun Baru ke luar kota.
"Hari Minggu nanti, dan Minggu depan setelah tahun baru, hari Sabtu akan melakukan mobilisasi. Jangan sampai kemacetan terjadi lagi," jelasnya.
Agar kemacetan tak lagi terjadi, Polda Metro juga bakal melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Barat, Kapolres Bogor dan Kerawang.
"Arus luar kota ditangani Korlantas, undang Jasa Marga, dan pengelola rest area karena pintu rest area pintu keluar masuk itu cukup membuat penghambatan, overlod jumlah kendaran. Kedua pelambatan bayar pintu tol, istirahat di rest area dan bahu jalan itu jadi macet," kata Tito.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu