Suara.com - Seorang warga Domplang telah menemukan arca batu berbentuk Dewa Siwa. Arca itu ditemukan di Dukuh Ngares, Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Warga itu bernama Sutardiyanto (38). Dia juga pengrajin batu bata asal Domplang RT 05 RW 02 Teras Boyolali. Dia mengatakan dirinya berhasil mengangkat arca batu bersejarah tersebut pada Senin (4/1/2016) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
Arca siwa itu mempunyai tinggi sekitar 80 centimeter dengan lebar sekitar 40 centimeter. Pada lokasi yang sama di dekat arca juga ditemukan seperti situs candi yang bentukya kotak persegipanjang ada puluhan batu.
Penemuan arca bersejarah tersebut berawal dari dirinya yang beraktivitas seperti biasa mengambil tanah di ladang untuk bahan baku untuk membuat batu bata.
"Saya mengambil tanah liat itu, dengan alat cangkul dan linggis. Saya saat menggali tanah kedalaman sekitar 70 centimeter alat linggisnya terbentuk benda keras yang ternyata batu," ungkapnya, Selasa (5/1/2016).
Saat ingin dibongkar, batu tersebut bentuknya memanjang menyerupai patung. Dirinya kemudian menggali dengan hati-hati dan mengangkat dengan bantuan warga sekitarnya ternyata arca bersejarah.
"Saya kemudian membersihkan arca itu, dan kemudian memberitahu Ketua RT yang dilanjutkan Kepala Desa dan petugas Polsek Teras. Saya siap jika arca itu akan diambil untuk diteliti oleh petugas dari BCB," ucapnya.
Menurut dia, dirinya kemudian diminta untuk merawat sementara sebelum melaporkan ke petugas yang mengurus penemuan benda cagar budaya, termasuk arca ini.
Selain itu, Emo (73) salah satu tokoh masyarakat Desa Kadireso mengatakan penemuan arca yang masuk benda bersejarah ini oleh warga baru pertama kalinya. Dia memperkirakan masih ada benda bersejarah di dalamnya.
"Saya menduga masih banyak benda-benda bersejarah lainnya yang terkubur di dalam tanah di kawasan ladang ini," ujar Emo.
Emo mengatakan warga tidak mengetahui bahwa di kawasan Desa Kadireso tersebut pada zaman kerajaan dahulu bekas tempat apa.
"Saya tidak tahu kawasan ini, dahulu zaman kerajaan sebagai tempat apa. Namun, di daerah ini, diperkirakan masih banyak benda bersejarah," tuturnya.
Kepala seksi Sejarah dan Musium, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali, Bambang Purwanto saat dikonfirmasi soal penemuan arca Siwa menyatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan.
"Kami masih menunggu jika ada surat laporan dari pemerintah desa atau kecamatan soal penemuan benda bersejarah itu," kata Bambang Purwanto yang mewakili Kepala Disbudpar Boyolali Mulyono. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru