Anggota Komisi III DPR dari PDIP Herman Herry (kemeja batik) dan Kepala Sub Dit Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Albert Neno (kemeja bergaris) [suara.com/Erick Tanjung]
Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Herman Herry dalam kasus dugaan mengancam dan fitnah terhadap Kepala Sub Dit Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur AKBP Albert Neno terkait kasus penyitaan minuman keras, Selasa (5/1/2016). Selain Herman penyidik Bareskrim juga memeriksa Albert Neno.
Usai diperiksa, Herman dan Albert keluar dari Bareskrim secara berbarengan. Albert menegaskan tidak akan mencabut laporannya terhadap Herman.
"Iya saya kira sudah seperti itu (kasus ancaman terhadap dirinya tetap diproses secara hukum)," kata Albert Neno.
Usai diperiksa, Herman dan Albert keluar dari Bareskrim secara berbarengan. Albert menegaskan tidak akan mencabut laporannya terhadap Herman.
"Iya saya kira sudah seperti itu (kasus ancaman terhadap dirinya tetap diproses secara hukum)," kata Albert Neno.
Dia mengatakan kasus tersebut bermula pada Jumat (25/12/2015). Usai merazia miras, Albert dihubungi Herman melalui telepon. Saat itulah Albert mendapatkan ancaman.
"Awalnya dalam Operasi Pekat (pengamanan Natal dan Tahun Baru), dalam pelaksanaan operasi itu semua berjalan baik, tidak ada kendala di lapangan. Pada 25 Desember malam sekitar pukul 23.00 Wib saya dapat telepon dari beliau (Herman). Isi telepon itu seperti yang sudah pernah saya sampaikan dalam kronologis sebelumnya," kata dia.
Albert menekankan ancaman diterimanya bukan karena polisi menyita minuman keras dari tempat Herman.
"Tidak ada," ujar Albert.
Albert mengatakan kalau seandainya Herman mau meminta maaf, Albert akan memaafkannya.
"Bila ada yang meminta maaf, sebagai orang yang beragama saya harus memaafkan," kata dia.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapan apakah betul Herman menelepon dan mengancam Albert, Herman mengatakan sudah menyampaikan semua keterangan kepada penyidik.
"Hal itu telah saya sampaikan kepada penyidik, jadi itu materi perkara yang tidak bisa saya jawab," katanya.
"Awalnya dalam Operasi Pekat (pengamanan Natal dan Tahun Baru), dalam pelaksanaan operasi itu semua berjalan baik, tidak ada kendala di lapangan. Pada 25 Desember malam sekitar pukul 23.00 Wib saya dapat telepon dari beliau (Herman). Isi telepon itu seperti yang sudah pernah saya sampaikan dalam kronologis sebelumnya," kata dia.
Albert menekankan ancaman diterimanya bukan karena polisi menyita minuman keras dari tempat Herman.
"Tidak ada," ujar Albert.
Albert mengatakan kalau seandainya Herman mau meminta maaf, Albert akan memaafkannya.
"Bila ada yang meminta maaf, sebagai orang yang beragama saya harus memaafkan," kata dia.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapan apakah betul Herman menelepon dan mengancam Albert, Herman mengatakan sudah menyampaikan semua keterangan kepada penyidik.
"Hal itu telah saya sampaikan kepada penyidik, jadi itu materi perkara yang tidak bisa saya jawab," katanya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka