Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku terus berkomunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal ini dikatakan Ahok ketika menanggapi PDI Perjuangan membuka peluang untuk menggandeng dirinya menjadi cagub/cawagub DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2017.
Walaupun mengaku memiliki kedekatan dengan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini, Ahok memastikan bakal maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen apabila relawan yang mengatasnamakan Teman Ahok berhasil mengumpulkan satu juta KTP warga Jakarta.
"Nggak mungkin dong (ke PDI Perjuangan), kan Temen Ahok udah berjuang satu juta KTP dia tunggu (saya maju dari independen)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Menanggapi pertanyaan apakah dirinya akan menerima tawaran dari partai politik jika teman Ahok tak berhasil mengumpulkan satu juta KTP, Ahok belum mau memberikan jawaban tegas. Pasalnya, Teman Ahok masih terus berupaya mengumpulkan KTP warga Jakarta. Menurutnya, dukungan yang telah dikumpulkan Teman Ahok saat ini sudah mencapai 573.962.
"Kalau satu juta KTP ya mesti ikut KTP dong," tegas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga tak akan menyalahkan warga Jakarta yang tidak memberikan dukungan karena terkena imbas penggusuran tempat tinggal.
Lebih lanjut, walaupun dukungan Teman Ahok saat ini mencapai 573.962 dan sudah mencukupi untuk maju melalui independen, namun Ahok belum mau melakukan deklarasi. Alasannya, ia masih menunggu sampai terkumpul 1 juta dukungan.
"Apa yg mesti deklarasi? Mau deklarasi kalau KTP nggak ada apa yang mau deklarasi? Tunggu sejuta baru deklarasi," katanya.
Berita Terkait
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah