Suara.com - Puluhan pasien yang rata-rata berusia lanjut usia dan menggunakan alat bantu berjalan, silih berganti memenuhi Klinik Medika Plaza yang berlokasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan sejak siang tadi.
Umumnya mereka membawa dokumen medis dari berbagai rumah sakit terkenal di Jakarta seperti RS Siloam, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Satya Negara. Tentu saja mereka tak menyangka klinik tersebut disidak Operasi Gabungan yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI, Kemenkes dan Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan, pada Sabtu (9/1/2015).
Menyusul aduan masyarakat bahwa klinik tersebut memperkerjakan dokter asing yang tak berizin. Salah satu pasien bernama Mimi, mengaku kaget saat didatangi banyak petugas ketika ia berkonsultasi dengan salah satu dokter yang mengaku berkewarganegaraan Malaysia.
Ia pun menceritakan asal muasal mengapa memilih berkonsultasi di Klinik Medikal Plaza Ini. "Saya ke sini kontrol aja obatnya masih mau diterusin atau enggak karena sudah mau habis. Dokternya juga baik, bisa kompromi kalau kita nggak mampu nggak dimahalin," ujar Mimi.
Mimi menderita pengapuran di bagian lutut sejak 10 tahun yang lalu. Ia pun mendapatkan rekomendasi temannya untuk melakukan operasi di Rumah Sakit Malaysia.
"Di Malaysia lebih murah. Jadi disini (klinik Medika Plaza) saya hanya kontrol saja dengan dokternya obatnya mau diterusin atau enggak. Bayangin kalau harus bolak balik ke Malaysia untuk kontrol. Berapa biaya transportasi, makannya, nginapnya," kata Mimi melanjutkan.
Di Klinik Medika Plaza inilah Mimi menemui dokternya untuk mengonsultasikan perihal kondisi lututnya usai operasi.
"Jadi hanya konsultasi obat (disini) tidak terapi. Pas obatnya habis saja saya datang," tambah Mimih singkat.
Pasien lainnya memilih untuk meminta uangnya kembali kepada pihak Medika Plaza dan kembali ke rumah. "Saya minta balikin saja. Nggak jadi konsul," ungkap perempuan setengah baya yang tak mau disebutkan namanya.
Berita Terkait
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
Menkeu Purbaya Sidak Mendadak Kantor BNI Saat Direksi Rapat, Ada Apa Setelah Isu Suku Bunga Naik?
-
Sidak Unik! Purbaya Telepon Kring Pajak, Uji Layanan Coretax Langsung
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre