Suara.com - Perempuan Muslim yang diusir dari kampanye Donald Trump di South Carolina, Amerika Serikat ketika sedang menggelar aksi diam, pada Sabtu (9/1/2016) buka suara.
Rosen Hamid, nama perempuan berusia 56 tahun itu, mengatakan aksinya digelar untuk menyadarkan para pendukung bakal calon presiden dari Partai Republik itu, bahwa mereka sedang mendukung "retorika-retorika kebencian."
Dalam aksinya, Jumat (8/1/2016), Hamid hanya berdiri diam di belakang Trump, yang sedang berkoar-koar bahwa para pengungsi dari Suriah sebenarnya adalah para anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Saya sekarang paham mengapa dia populer. Ia adalah seorang penghibur, menarik, ada aspek-aspek pada dirinya yang menarik kelompok masyarakat tertentu. Dalam beberapa kasus, dia bahkan ada benarnya," kata Hamid dalam wawancara via telepon dengan Reuters dari kediamannya di Charlotte, AS.
"Tetapi mereka harus paham, apa yang mereka dukung," kata Hamid kepada para pendukung Trump, politikus AS yang pernah menggelar pertemuan kontroversial dengan Setya Novanto dan Fadli Zon - dua anggota DPR Indonesia pada September lalu.
"Berkoar-koar tentang kebencian adalah sangat tidak Amerika dan sangat berbeda dari kita sebagai sebuah negara."
Adapun dalam kampanye Trump itu, Hamid mengenakan sebuah jilbab putih dan sebuah kaos biru bertuliskan, "Salam, Saya datang dalam damai."
Hamid yang mengaku sebagai anggota Partai Demokrat yang terdaftar mengatakan dia datang ke kampanye itu agar Trump bisa benar-benar berhadapan dengan warga Muslim. Ia memang berencana menggelar aksi diam, jika Trump mengeluarkan pidato berisi kebencian terhadap semua kelompok, bukan hanya Muslim.
Hamid diam ketika ribuan pendukung taipan itu berteriak "Trump! Trump! Trump!", seperti yang diperintahkan oleh para pengarah acara. Tetapi beberapa saat kemudian, Hamid dan seorang rekannya dihampiri oleh beberapa petugas keamanan yang meminta mereka meninggalkan acara.
"Mereka hanya bilang, 'Ikut kami, ikut kami.' Saya bertanya, 'Mengapa? Mengapa?' Mereka hanya menjawab, 'Ikut kami saja,'" jelas Hamid.
Belakangan, jelas Hamid, penyelenggara acara menjelaskan bahwa mereka diusir karena dinilai menerobos ke dalam sebuah acara pribadi.
Berita Terkait
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan