Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini, Selasa (12/1/2016) kembali melakukan penertiban pemukiman kumuh. Kali ini warga yang tinggal di pinggiran kali ciliwung, RT 11, 12, 15, RW 10, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan digusur karena proyek normalisasi kali ciliwung.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengklaim setiap penggusuran yang dilakukam oleh pemerintah DKI bertujuan agar masyarakat Jakarta dapat hidup lebih baik setelah tinggal di Rumah Susun.
"Kita tidak ingin menyakiti warga. Dari 97 orang ya (warga Bukit Duri yang sudah digusur), itu 96 udah ambil kunci rusun. Dan kami menyediakan rumah susun yang baru," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Menurut Ahok ada satu orang warga yang tidak terima bangunannya diratakan oleh petugas Satpol PP, dan malah menggandeng Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Ahok pun meminta kepada warga untuk melaporkan ke pihak yang berwajib apabila ada petugas yang melakukan tindakan kekerasan.
"Kalau ada tindak kekerasan di lapangan, saya nggak tahu, itu usut saja. Aparat mana, ini kamu juga nantang kan, saya nggak tahu," ucapnya.
"Udah jelas kok kita mau pindahin. Bayangin saja kalau kamu mau tinggal di rumah susun, cuma bayar Rp15 ribu perhari, gas nanti kita sambungin pipa," sambung Ahok.
Tawaran menarik dari Pemerintah DKI pada warga yang tinggal di rusun.
"Saya hari Minggu (17/1/2016) mau resmikn bus-bus ke rumah susun seluruh keluarga yang beralamat KTP rusun tidak bayar naik bus, setiap anak kamu dapat KJP, ada dokter ngurusin kamu, jadi kamu dipindahkan ke tempat yang lebih baik," ucapnya.
Ahok bahkan memastikan kalau pemerintah DKI Jakarta telah berhasil melakukan pemasangan tiang pancang sepanjang 250 meter di sepanjang kali ciliwung, maka wilayah Bukit Duri akan terbebas dari banjir.
"Coba kamu tanya sama orang bukit duri, bukit duri yang tidak dibongkar maksih nggak (sama pemerintah DKI?), seneng dia, karena nggak kena banjir lagi, Kampung Pulo kan orang sudah agak merasakan nggak banjir lagi," katanya.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Omara Esteghlal Raih Piala Citra Pertama, Ucapan Manis buat Prilly Bikin Baper
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung