Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya mulai berusaha kembali merangkul semua partai politik. Terakhir, dua kubu PPP, baik Djan Faridz ataupun Romahurmuziy, diketahui diajak bertemu oleh Presiden Jokowi.
Menurut politisi PAN, Tjatur Sapto Edi, dalam pemerintahan yang menjalankan sistem presidensial, harus tetap dijaga adanya oposisi. Karena itu menurutnya, merangkul semua partai dan diajak bergabung bukanlah jalan keluar yang apik. Dia berpendapat, Presiden harus punya seni untuk menyeimbangkan antara oposisi dan koalisinya.
"Politik itu, kalau (sistem) presidensial, kalau terlalu banyak di luar (pemerintahan), pemerintah tidak stabil. Kalau terlalu banyak di dalam, pemerintah jadi otoritarian. Maka keseimbangan inilah seni yang harus dimiliki Presiden," kata Tjatur, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Menurut Tjatur, proses bergabungnya oposisi menjadi koalisi, atau partai di luar pemerintah berubah menjadi pendukung pemerintah, merupakan hal yang biasa dalam proses politik. Yang penting adalah bagaimana konsolidasi demokrasi bisa berhasil dan semua partai menjadi agen demokrasi yang baik.
"Yang perlu kita tekankan adalah (bahwa) pemerintah ini berhasil mana kala konsolidasi demokrasi berhasil. Mana kala parpolnya sehat, mana kala parpolnya resolusi konfliknya jelas. Itu prestasi juga buat pemerintah dalam berkonsolidasi demokrasi," kata anggota Komisi III tersebut.
Tjatur sendiri menilai, saat ini konsolidasi demokrasi belumlah terbentuk. Hal itu terutama bila dilihat di internal kabinet Presiden Jokowi, karena menurutnya masih ada perbedaan antara menteri dan Presidennya.
"Menurut saya, ada kendala antara pembantu dengan top leader-nya. Saya apresiasi top leader-nya, sudah mulai turun untuk bisa membantu partai-partai yang ada konflik, yang tidak maksimal dalam konsolidasi demokrasi. Itu bisa membuat resolusi, bisa menyatukan kembali. Kalau itu bisa dilakukan, leader-nya bagus. Tapi yang jelas, pembantunya ini tidak perform dalam hal mengelola konflik di dalam parpol," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh