Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai kinerja PT Jakpro yang hanya mengumbar janji kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam merenovasi Stadion Balap Sepeda atau Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.
"Nggak tahu, dia (PT Jakpro) pikir kalau cuma ngomong doang, ini sudah setahun loh. Mana groundbreaking LRT yang janjinya Desember. Tanah sudah ada, masalahnya dimana yang cuma ngomong penggabungan saham, penggabungan terus, kita kan bukan orang finance, kita mau kerja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Ahok menuturkan, mengenai pengerjaan kawasan velodrome atau arena balap sepeda yang diperuntukkan untuk Asian Games 2018 harus segera dilakukan.
"Kita musti kerja yang temporary, temporary itu yang bertahan 10 tahun itu buang-buang duit. Bangun hanya sementara untuk event itu, sementara kita buang-buang 10 tahun, jadi apa boleh buat,"katanya.
Lebih lanjut Ahok menegaskan jika Direksi PT Jakpro tidak menyanggupi, nantinya bisa digantikan.
"Kalau masih sanggup kerja ya kerja, kalau nggak sanggup ganti orang, kalau nggak sanggup jalankan terus,"tutur mantan Bupati Belitung.
Dirinya juga menambahkan, Direksi PT Jakpro Agus Himawan telah mengundurkan diri dari jabatannya.
"Satu sudah mundur namanya Agus.Dia (Agus) nggak sangggup kerja sistem begitu," tandasnya.
Proyek renovasi Velodrome Rawamangun menjadi bagian dari persiapan Jakarta sebagai Tuan Rumah Asian Games XVIII 2018. Bersama Palembang, Jakarta menjadi tuan rumah bersama untuk kejuaraan Asian Games yang berlangsung pada tanggal 18 Agustus sampai 02 September 2018.
Berita Terkait
- 
            
              Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
- 
            
              Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
- 
            
              Proyek LRT Velodrome-Manggarai Sudah Capai 61,79 Persen dan Habiskan 19 Ribu Ton Semen
- 
            
              LRT Jakarta Fase 1B Capai 57,75%, Targetkan Rampung tahun 2026
- 
            
              Negosiasi Formula E Jakarta Buntu? Jakpro Belum Pastikan Gelaran 2026!
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi