Petugas Labfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP ledakan bom di Starbucks, Jakarta, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Markas Besar Polri berlakukan status siaga satu untuk semua wilayah Indonesia pascatragedi bom dan penembakan teroris di Sarinah, Kamis (14/1/2016) kemarin. Aparat kepolisian memperketat pengamanan hingga berhasil menangkap kelompok teroris yang melakukan aksi pemboman dan penembakan terhadap polisi dan warga sipil kemarin.
"Kapolri telah menetapkan siaga diseluruh Indonesia," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Anton menuturkan, dalam siaga satu ini semua objek vital dijaga ketat untuk mengantisipasi aksi teror susulan, termasuk pusat keramaian.
"Pengamanan dimaksimalkan seperti di kantor polisi, kantor pemerintahan, kantor-kantor kedutaan (Kedubes) asing dan lainnya," ujarnya.
"Pengamanan dimaksimalkan seperti di kantor polisi, kantor pemerintahan, kantor-kantor kedutaan (Kedubes) asing dan lainnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, semua anggota kepolisian diwajibkan mengenakan seragam dinas dan mengantisipasi segala bentuk ancaman teror. Kemudian seluruh personel kepolisian dikerahkan untuk pengamanan.
"Semua Polisi diperintahkan mengenakan pakaian dinas lapangan. Hal ini sebagai tanda kesiagaan aparat keamanan mengantisipasi kemungkinan ancaman-ancaman teror. Negara jangan tunduk pada teroris," tegasnya.
Dia menambahkan jaringan teroris tersebar di sejumlah daerah. Maka dari itu ia meminta kerjasama semua pihak untuk memberikan informasi jika mencurigai orang-orang yang diduga bagian dari kelompok teroris tersebut.
"Tempat persembunyian teroris tidak hanya di Jawa. Jadi tolong masyarakat memberikan informasi dan peduli terhadap lingkungan sekitar," katanya.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama