Suara.com - Paus Fransiskus, Minggu (17/1/2016), menyambut 5.000 anggota jemaat pendatang dalam misa khusus di Basilika Santo Petrus untuk memperingati hari pendatang dan pengungsi sedunia, mendorong mereka menghargai budaya dan nilai berharga.
"Kehadiran Anda di alun-alun ini adalah tanda pengharapan kepada Tuhan. Jangan biarkan dirimu kehilangan pengharapan dan suka cita kehidupan ini," katanya saat menutup doa Angelus mingguannya.
Fransiskus berulang kali meminta negara Eropa menyambut pengungsi akibat perang dan menderita di tengah kemelut pendatang terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II.
Setelah berdoa, Paus memuji dengan kasih sayang luar biasa kehadiran masyarakat suku di Kota Vatikan dan yang membantu serta menyambut pendatang.
"Pendatang dan pengungsi terkasih, setiap kamu membawa cerita, budaya dan nilai berharga," kata Fransiskus, "Sayang, banyak di antara kamu mengalami penderitaan, penindasan dan ketakutan." Peringatan itu adalah bagian dari Tahun Yobel (Pembebasan) gereja Katolik, dengan Fransiskus pada Minggu meminta "Yobel bagi pendatang." Sementara itu, Paus juga meminta jemaat berdoa bagi empat korban serangan Jakarta pada Kamis lalu dan 29 orang tewas di ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, dalam serangan kelompok IS pada malam Jumat.
Setelah berdoa, ribuan pendatang diarahkan memasuki basilika melalui salah satu "pintu kudus", yang dibuka pada tahun khusus bertemakan berkat itu.
Salib Lampedusa, terbuat dari kayu kapal digunakan pendatang, yang dibawa ke Roma untuk perayaan itu.
Fransiskus juga berterima kasih kepada tiga tahanan yang menjalani hukuman atas pembunuhan di penjara dekat Milan karena telah membuat roti komuni untuk misa. (Antara)
Berita Terkait
-
Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama
-
Vatikan Siap Jadi Negara Netral Karbon Pertama lewat Proyek Surya
-
Paus Leo XIV Turun Tangan: Desak Iran dan Israel Hentikan Balas Dendam
-
Jokowi Diduga Alami Alergi Kulit, Dokter: Lazim Dialami Setelah Pergi ke Luar Negeri
-
Alergi Kulit Jokowi Usai dari Vatikan, Epidemiolog: Bisa Dipicu Paparan Baru yang Tak Dirasakan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat