Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan Polda Metro tinggal menunggu berita acara pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mengungkap kasus pengusaha Wayan Mirna Salihin (27) yang meninggal dunia beberapa menit usai menyeruput es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
"Petunjuk nanti dituangkan di BAP, kami menunggu BAP dari puslabfor dan ketika berita acara keluar, satu dokumen forensik dan dua keterangan ahli," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/1/2016).
Krishna menambahkan keterangan hasil analisa puslabfor dan keterangan ahli nanti akan disandingkan dengan temuan barang bukti yang dikumpulkan penyidik dari lapangan. Dari sana nanti akan terbaca hasil secara utuh.
Krishna yakin kasus kematian Mirna akan segera terungkap.
"Yang pertanyaan dan jawab dikonstruksi penyidik dengan ketersesuaian fakta-fakta lain. Nanti dikonstruksi dan analisa baru kami akan bisa mengembangkan pada peristiwa terjadi dan siapa tersangka, satu atau dua hari kami konstruksi kasus," kata Krishna.
"Kasus ini mengalami kemajuan. Kami melakukan beberapa langkah membuat terang peristiwa hingga ditemukan tersangka," Krishna menambahkan.
Puslabfor Mabes Polri suda memastikan ada racun sianida dalam sisa es kopi yang dikonsumsi Mirna. Namun, polisi belum tahu siapa yang menaburkan racun tersebut.
"Bisa diindikasikan racun mematikan korban masuk dari kopi yang diminum Mirna, sekarang dikembangkan bagaimana racun masuk ke kopi," kata Krishna.
Polisi tidak mau gegabah menyimpulkan siapa yang menaburkan racun.
"Racun sianida masuk melalui kopi. Apakah itu diracun atau teracun nanti kami beri keterangan dari alat bukti yang dikumpulkan, kami gelar perkara pada saat diumumkan ke publik," kata Krishna.
Krishna memastikan racun tersebut masuk ke es kopi setelah disajikan pelayan kafe. Soalnya, setelah polisi memeriksa kopi di dalam kafe, tidak ditemukan zat sianida.
"Dari kopi-kopi lain, kopi di cafe itu proses pembuatan siapa membuat kecil kemungkinan pada pembuatan kopi, ada critical point sedang digali. Pada saatnya kami sampaikan hasil," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah