Suara.com - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan pemetaan terhadap sejumlah wilayah yang berpotensi menjadi penyebaran paham radikalisme.
"Kami mendeteksi ada tiga kecamatan yang sempat menjadi tempat penyebaran paham radikalisme," kata Kepala Kementrian Agama Kabupaten Bekasi, Shobirin, di Cikarang, Senin.
Ketiga kecamatan itu di antaranya Kecamatan Cibitung, Kecamatan Tarumajaya dan Kecamatan Kedungwaringin.
Upaya pemetaan kawasan itu berdasarkan laporan yang dihimpun pihaknya dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat setempat.
Dikatakan Shobirin, Kecamatan Cibutung berpotensi menjadi lokasi penyebaran ajaran sesat karena pernah beredar aliran Annubuah yang pengikutnya mempercayai kehadiran nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
"Aliran itu mirip sekali dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) karena mengaku sebagai pengikut Imam Mahdi," katanya.
Sementara di Kecamatan Tarumajaya, kata dia, dilaporkan ada seorang pemuda yang sempat mengaku sebagai nabi dan memberikan ajaran sesat kepada pengikutnya.
"Namun saat ini orang tersebut sudah disadarkan dan dalam proses pembinaan," katanya.
Kondisi serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Kedungwaringin yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
"Dengan adanya aliran sesat itu, Kabupaten Bekasi saat ini masuk dalam kriteria berpotensi," katanya.
Pihaknya mengaku terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk mengantisipasi paham sesat tersebut.
"Kita juga terus melakukan penyuluhan dan masuk ke majelis taklim dan juga lembaga keagamaan untuk sosialisasi bahaya paham radikalisme," katanya.
Wilayah Kabupaten Bekasi, kata Shobirin, berpotensi menjadi penyebaran paham sesat mengingat banyak pendatang yang beradu nasib untuk mencari pekerjaan di kawasan industri.
"Partisipasi masyarakat dalam pencegahan aliran sesat ini begitu penting sehingga ke depan perlu ditingkatkan lagi," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Tangkal Radikalisme dan Aksi Teroris di Daerah, BNPT Gandeng Mahasiswa, Gimana Caranya?
-
Intoleransi dan Radikalisme terhadap Perempuan: Kekerasan Sistemik yang Tak Bisa Diabaikan
-
Intoleransi dan Radikalisme Gender: Kekerasan Sistemik yang Mengancam Perempuan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Detik Penentu Kasus Alvaro: Hasil DNA Kerangka Manusia di Tenjo Segera Diumumkan Polisi
-
Ira Puspadewi Direhabilitasi, KPK Tegaskan Kasus PT Jembatan Nusantara Tak Berhenti di Tengah Jalan
-
Baru 4 Bulan Menjabat, Dirdik Jampidsus 'Penjerat' Nadiem Makarim Dimutasi Jaksa Agung
-
Menteri PANRB Sampaikan Progres dan Proyeksi Program Kerja Kementerian PANRB Dalam Rapat Bersama DPR
-
Polda Metro Jaya Gelar Audiens dengan Keluarga Arya Daru Siang Ini: Ada Temuan Baru?
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK