Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krihsna Murti mempertanyakan balik respon pengacara Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto, yang meragukan hasil autopsi Pusat Laboratorium Forensik Polri terhadap organ tubuh Wayan Mirna Salihin (27). Yudi menilai hasil autopsi polisi tidak akurat sehingga dibutuhkan pembanding.
Krishna memastikan bahwa polisi bekerja profesional dan sudah teruji dalam melakukan autopsi jenazah.
Menanggapi keinginan dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah Mirna, Krishna merasa heran kalau sampai Jessica rela melihat kuburan temannya, Mirna, dibongkar lagi, lalu diautopsi lagi.
"Korban itu temannya Jessica, harusnya mayat dirobek-robek itu kan dia sedih," kata Krishna.
Jenazah Mirna telah dikubur di Tempat Pemakaman Umum Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/1/2016). Dia meninggal pada Rabu (6/1/2016) sesaat setelah menyeruput es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica dan Hani, dua teman Mirna, ada di tempat yang sama saat peristiwa terjadi.
Keraguan Yudi disampaikan kemarin sore ketika mengantarkan Jessica untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya.
"Puslabfor menyatakan begitu. Mari kita diskusikan, ahlinya jangan satu saja. Ahlinya harus banyak. Kalau dilogika, satu orang tewas yang satu kok nggak," kata Yudi.
Yudi mengatakan di kafe Olivier, teman Mirna, Hani, juga ikut mencicipi es kopi Vietnam. Tapi nyatanya, Hani tidak meninggal dunia.
"Kemungkinan bisa (tidak akurat). Orang itu harus tanya. Orang mati setelah tiga jam itu lambung kita mengeluarkan sianida. Apalagi setelah tiga hari autopsi. Autopsinya kalau tiga hari bisa kurang dong," kata Yudi.
Yudi berharap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, dilibatkan dalam memeriksa sampel kopi dan autopsi terhadap organ tubuh Mirna.
"Saya mohon forensiknya RSCM saja. Puslabfor tidak akurat. Karena mayat yang sudah tiga hari baru diperiksa. Seharusnya seketika saja diotopsi. Jangan sampai polisi salah menetapkan tersangka," katanya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kisah Pertemanan Jessica, Hani, Mirna Sampai Kopi Maut Merenggut
Dul Minta Maia Cari Suami yang Seperti Ini
Cita Citata Wajib Bayar 500 Ekor Babi ke Warga Papua, Jika...
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO