Suara.com - Polisi Federal Australia atau Australian Federal Police juga dilibatkan Polda Metro Jaya untuk mengusut kematian Wayan Mirna Salihin (27).
"Jangankan teman Mirna, AFP (Australian Federal Police) saya sudah kontak ada beberapa informasi yang kami butuhkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/1/2016).
Mirna meninggal dunia usai minum es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016). Dua teman Mirna, Jessica Kumala Wongso dan Hani ada di lokasi saat peristiwa terjadi. Jessica, Hani, dan Mirna merupakan teman di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus bareng tahun 2008 dan Jessica langsung bekerja di Australia.
Jessica jadi saksi kunci dalam kasus ini karena dialah yang memesan kopi yang diminum Mirna serta membayarnya. Menurut pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, Jessica baru kembali ke Indonesia pada 5 Desember 2016 dan berencana mencari kerja di Tanah Air.
Krishna mengatakan akan mendalami semua informasi yang diberikan kepolisian Australia.
Krishna menyebut ada banyak kejanggalan dari keterangan saksi yang telah diperiksa penyidik.
"Nanti disinkronkan dengan beberapa fakta yang janggal dan menarik mudah mudahan bisa termasuk bagian analisa kami, ada serangkain peristiwa yang seharusnya terjadi tidak terjadi, maka kami akan korelasikan dengan keterangan," kata dia.
Krishna meminta saksi bersikap kooperatif terhadap kepolisian.
"Pemeriksaan ini kan masih berlanjut kami minta semua pihak menyampaikan apa yang dia dengar karna kalau ga jujur kami bisa penetrasi siapapun," kata Krishna.
Krishna mengimbau media jangan menyebarkan pemberitaan yang bersifat subjektif. Soalnya, saat ini polisi masih bekerja dan belum menetapkan siapa tersangka kasus pembunuhan Mirna.
"Media jangan beropini karena kami belum penetapan tersangka hanya bisa dilakukan melalui gelar perkara," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil