Suara.com - Sejak Rabu (20/1/2016) lalu, sebuah poster kerja sama SGRC-UI dengan Melela.org sehubungan dengan jasa konseling "Peer Support Network", menjadi ramai di dunia maya. Kontroversi pun muncul terkait hal itu, hingga bahkan pihak Universitas Indonesia (UI) pun menyampaikan pernyataan yang intinya tidak mengakui kelompok belajar tersebut, sekaligus melarang digunakannya nama dan lambang UI.
Menanggapi hal itu, pihak Support Group and Resource Center on Sexuality Studies, University of Indonesia (SGRC-UI) pun menyampaikan pernyataan, terutama melalui Prameswari Noor selaku Chairperson-nya. Intinya, sebagaimana diutarakan melalui siaran pers ke media massa, pihak SGRC-UI merasa tidak ada masalah, baik terkait eksistensi maupun kegiatan mereka.
"Hubungan kami dengan Universitas Indonesia selama ini sangat baik,” ujar Prameswari melalui rilis pihaknya.
Prameswari pun menegaskan bahwa SGRC-UI pada dasarnya adalah sebuah komunitas/kelompok kajian yang dibangun secara otonom, sama seperti kelompok kajian lainnya. Sementara khusus mengenai alasan mengapa SGRC-UI menggunakan nama dan makara UI, Prameswari pun memberikan sejumlah penjelasan dengan poin-poin sebagai berikut:
1. SGRCUI adalah komunitas/kelompok belajar yang dibangun secara otonom, sama seperti kelompok kajian lainnya.
2. SGRC-UI merupakan kelompok belajar yang membahas isu gender dan seksualitas secara luas. Kesetaraan, hak tubuh, patriarki, gerakan pria, buruh dan wanita, kesehatan reproduksi, serta isuisu lain yang terkait dengan gender dan seksualitas, merupakan beberapa contoh fokus kajian SGRC-UI. SGRC-UI bukan komunitas kencan atau tempat mencari jodoh bagi kelompok LGBT, dan kami menolak jika lokus kajian SGRC-UI yang sangat luas dikerdilkan dengan menyebut SGRC-UI sebagai komunitas LGBT.
3. Kelompok belajar kami, SGRC-UI memiliki struktur organisasi yang jelas, mission statement, dan timeline kegiatan. Semua dapat diakses di sgrcui.wordpress.com.
4. Pendiri dan anggota SGRC-UI merupakan mahasiswa, alumni, serta dosen dari Universitas Indonesia. Kegiatan kami juga berbasis di wilayah kampus Universitas Indonesia. Poin inilah yang menjelaskan kenapa kami menggunakan logo dan nama UI di dalam komunitas kami.
"Mengenai larangan penggunaan nama dan makara UI, pihak SGRC telah melakukan kontak dengan Kemahasiswaan UI. SGRC-UI berniat melakukan pertemuan dengan pihak universitas, sehubungan dengan niat baik kami meneruskan hubungan baik yang selama ini telah terjalin," ungkap Prameswari mengakhiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?