Suara.com - Sebanyak 14 anggota Komisi I dilantik menjadi Tim Pengawas Intelijen dalam Rapat Paripurna, Selasa (26/1/2016). Pembentukan tim ini sesuai dengan UU nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen.
Namun, prosesi yang dipimpin Ketua DPR Ade Komaruddin sempat mendapatkan interupsi dari sejumlah anggota dewan. Anggota Fraksi Golkar Aziz Syamsuddin yang mempertanyakan proses seremonial ini.
Menurutnya, pelantikan yang dilakukan dalam rapat paripurna ini membuat rancu tata beracara di DPR. Karena dengan demikian, seluruh alat kelengkapan dewan dan Komisi juga bisa dilantik di hadapan paripurna.
"Mengenai substansi pelantikan kami sepakat, yang diunderline adalah proses seremonial. Alangkah indahnya cukup dihadapan Komisi I, karena kalau ini bisa membuat yurisprudensi. Maka pelantikan alat kelengkapan dewan dan Komisi harus dilakukan di Paripurna," kata Aziz.
Senada dengan Azis, Anggota Fraksi PKS Nasir Djamil juga mempertanyakan pelantikn itu. Menurutnya, dengan pelantikan tim pengawas di hadapan Paripurna, bukan tidak mungkin tim-tim lain juga ingin dilantik di paripurna.
"Jangan seperti itu lah, saya dukung Aziz. Jadi ini harus dijadikan perhatian agar tidak melakukan hal di luar ketatanegaraan," kata Nasir.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq meluruskan, pelantikan ini dilakukan bukan hanya bagian dari Komisi I saja. Namun, menjadi perwakilan dari 10 fraksi yang ada di DPR. Sehingga pelantikan ini dirasakan perlu karena mewakili DPR dan bukan hanya bagian dari Komisi I.
"Ini perlu diperjelas kedudukannya. Yang disahkan itu Timwas DPR RI, bukan mewakili Komisi I, tapi institusi, maka itu berdasarkan penugasan fraksi. Kemudian, sebelum paripurna juga sudah dikonsultasikan kepada pimpinan dewan, dan dalam tata tertib, diatur pengambilan sumpah dilakukan di Paripurna. Jadi ini tidak perlu diperdebatkan klagi, kalau ada konsekuensi di kemudian hari dengan tim-tim lain, maka bisa duduk bersama bagai mana tata tertib bisa disesuaikan," kata Mahfudz.
Rapat paripurna pun dilanjutkan kembali. Pimpinan rapat Fadli Zon mengatakan interupsi kali ini menjadi bahan untuk pertimbangan dalam melakukan kebijakan nantinya.
Untuk diketahui, tim pengawas ini nantinya akan bekerja untuk mengawasi kinerja intelijen yang tidak sesuai dengan UU. Termasuk adanya laporan dari masyarakat tentang kinerja intelijen.
Tim Pengawas ini, juga akan melakukan rapat rutin dan berkala untuk mengawasi intelejen. Namun, sifatnya rahasia dan tertutup.
Adapun 14 anggota Tim Pengawas tersebut adalah
1. Mahfud sidiq (ketua)
2. Tantowi Yahya
3. Asril Tandjung
4. Hanafi Rais
5. Tb Hasanudin
6. A. Fernandez
7. Ahmad Muzani
8. Joko Pujianto
9. Budi Youyastri
10. Syaiful Bahri Ansori
11. Ahmad Zainuddin
12. A. Dimyati Natakusumah
13. Supiadin Ari Saputra
14. M. Arief Suditomo
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Berkas Lengkap, Gugatan Rp125 Triliun ke Gibran Bakal Lanjut ke Mediasi Pekan Depan
-
Ribuan Anak Keracunan Gegara MBG, Anggaran Rp71 T Mengendap, DPR: Serahkan Saja ke Sekolah
-
Geger Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Membusuk di Indekos: Tubuh Banjir Darah dan Tanpa Busana!
-
Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty, Apa Itu Pengampunan Pajak yang Bisa 'Sucikan' Harta Orang Kaya?
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'
-
Kembali Diperiksa KPK usai Sita Uang Rp3 Miliar, Nasib Bupati Pati Sudewo di Ujung Tanduk?
-
Cak Imin Bicara Hal Mengerikan Usai Anak Muda Lebih Pilih PNS daripada Jadi Petani Menderita
-
Prabowo Berpidato Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB, Bicara Usai Donald Trump
-
Diusir Usai Gunakan Baju Bendera Palestina, Legislator Belanda Ganti Baju dengan Corak Semangka
-
Ribuan Buruh Kepung DPR Hari Ini, 5.367 Aparat Dikerahkan Amankan Aksi Tolak Upah Murah!