Ilustrasi gaya lelaki (shutterstock)
        Ketua Komisi VIII Saleh Daulay mengatakan teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam berbagai dimensi kehidupan. Berkomunikasi sekarang tidak ada lagi sekat ruang dan waktu. Orang bisa berkomunikasi langsung tanpa beranjak dari tempat duduk. Ada manfaat, tetapi juga banyak mudaratnya.
 
"Teknologi informasi ini digunakan sesuai selera penggunanya. Tidak jarang, banyak yang digunakan untuk melakukan aktivitas yang merusak dan menimbulkan keresahan masyarakat," kata Saleh untuk menanggapi munculnya akun Twitter untuk propaganda gay di kalangan anak-anak, Selasa (26/1/2016).
 
Akun gay tersebut mengumbar kata-kata mesum, bahkan video porno, untuk menggaet anak remaja. Sejak kasus ini ditangani Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung menutupnya.
 
Saleh menambahkan perkembangan seperti ini harus diantisipasi agar jangan mendatangkan keburukan. Khususnya akun propaganda gay yang telah di-suspend, tidak tertutup kemungkinan nanti orangnya membikin akun baru.
 
"Membuat akun itu kan tidak bayar. Jadi orang bisa menutup dan membuka kapan saja. Dan orang bisa mem-posting apa saja yang disenangi," kata anggota Fraksi PKB.
 
Untuk menanggapi permasalahan seperti ini, menurut Saleh, ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama, kementerian informasi melakukan pengawasan terhadap akun-akun yang meresahkan dan membahayakan. Jika ada yang meresahkan dan membahayakan harus ditutup.
 
Kedua, perlu edukasi yang positif bagi para pengguna media-media sosial. Anak-anak sekolah harus mengetahui sisi positif dan buruknya media sosial. Dengan begitu, secara mandiri mereka bisa menyaring sendiri kepada siapa saja mereka bisa berhubungan dan berkomunikasi.
 
"Bagi anak-anak yang belum cukup usia, peran orang tua sangat penting. Orang tua harus dapat menentukan jenis alat komunikasi yang sesuai dengan tingkatan usia anaknya. Kalau anak-anak SD, alat komunikasinya kan tidak mesti tersambung dengan internet," katanya.
        
                 
                           
      
        
        "Teknologi informasi ini digunakan sesuai selera penggunanya. Tidak jarang, banyak yang digunakan untuk melakukan aktivitas yang merusak dan menimbulkan keresahan masyarakat," kata Saleh untuk menanggapi munculnya akun Twitter untuk propaganda gay di kalangan anak-anak, Selasa (26/1/2016).
Akun gay tersebut mengumbar kata-kata mesum, bahkan video porno, untuk menggaet anak remaja. Sejak kasus ini ditangani Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung menutupnya.
Saleh menambahkan perkembangan seperti ini harus diantisipasi agar jangan mendatangkan keburukan. Khususnya akun propaganda gay yang telah di-suspend, tidak tertutup kemungkinan nanti orangnya membikin akun baru.
"Membuat akun itu kan tidak bayar. Jadi orang bisa menutup dan membuka kapan saja. Dan orang bisa mem-posting apa saja yang disenangi," kata anggota Fraksi PKB.
Untuk menanggapi permasalahan seperti ini, menurut Saleh, ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama, kementerian informasi melakukan pengawasan terhadap akun-akun yang meresahkan dan membahayakan. Jika ada yang meresahkan dan membahayakan harus ditutup.
Kedua, perlu edukasi yang positif bagi para pengguna media-media sosial. Anak-anak sekolah harus mengetahui sisi positif dan buruknya media sosial. Dengan begitu, secara mandiri mereka bisa menyaring sendiri kepada siapa saja mereka bisa berhubungan dan berkomunikasi.
"Bagi anak-anak yang belum cukup usia, peran orang tua sangat penting. Orang tua harus dapat menentukan jenis alat komunikasi yang sesuai dengan tingkatan usia anaknya. Kalau anak-anak SD, alat komunikasinya kan tidak mesti tersambung dengan internet," katanya.
Tag
Komentar
        Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM