Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengimbau Polda Metro Jaya tidak terpengaruh opini di media massa dalam menetapkan tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (29).
"Saya mengimbau kepada polisi jangan menjudge berdasar opini publik. Jadi lakukan dengan profesional dan bukti-bukti. Jangan terpancing dari tekanan publik lewat media. Cari kebenaran yang sebenar-benarnya," ujar komisioner Komnas HAM Siane Indriani di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, nomor 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
"Kami imbau teman-teman hormati asas praduga tak bersalah. Kalau ikut menjudge, hukum tidak adil untuk seseorang dan banyak orang," Siane menambahkan.
Mirna meninggal dunia usai minum kopi mengandung sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016). Jessica dan Hani ada di meja yang sama saat peristiwa terjadi. Kedua teman Mirna ini sekarang menjadi saksi penting dalam kasus ini.
Sejak kasus mencuat, Jessica dan keluarga merasa tertekan oleh opini di media massa. Jessica merasa disudutkan dan seolah-olah terlibat dalam kasus pembunuhan Mirna.
Siang tadi, Jessica melaporkan pengalamannya merasa tertekan selama proses penyelidikan dan penyidikan di Polda Metro Jaya. Komnas HAM diminta Jessica untuk ikut memantau perkembangan kasus Mirna.
"Permintaan Jessica dan keluarga kasus ini dipantau supaya Jessica diperlakukan adil baik oleh kepolisian dan media. Exposure terlalu berlebihan menimbulkan seolah-olah dia tersangka," katanya.
Komnas HAM, kata Siane, akan memantau proses penyidikan di kepolisian.
"Komnas HAM akan memantau, bahwa kalau yang kita lihat seperti ini exposure itu jangan berlebihan. Seolah-olah dia tersangka. Jangan-jangan ada tersangka lain yang kita nggak tahu kan?, polisi lakukan dengan hati-hati, jangan terpancing opini publik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra