Suara.com - Kejaksaan Agung sampai sekarang untuk ketiga kalinya belum juga mampu menghadirkan mantan ketua DPR Setya Novanto untuk dimintai keterangan untuk penyelidikan rekaman PT Freeport Indonesia .
"Pak Setya Novanto tadi mengirim surat yang ditandatanganinya sendiri yang memberitahukan bahwa belum bisa hadir pada hari ini dengan alasan sakit. Ia juga meminta waktu untuk ditunda dua pekan ke depan," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Arminsyah di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya sejumlah pihak menduga penyelidikan kasus tersebut berbau politis karena kejaksaan memanfaatkan momentum tengah ramainya kasus rekaman yang dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said kepada MKD setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama(Dirut) PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Syamsuddin.
Bahkan rekaman itu sudah dipinjamkan oleh Maroef Syamsuddin kepada Kejagung alias bukan bersifat sitaan. Kejagung saat itu sedang disorot dalam kasus tangkap tangan dugaan korupsi dana hibah dan bansos Pemprov Sumatera Utara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam keterangan saksi dan tersangka, mereka menyebut-nyebut nama Jaksa Agung HM Prasetyo dan Direktur Penyidikan (Dirdik) pada JAM Pidsus Maruli Hutagalung yang belakangan dipromosikan menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur meski sedang mendapat sorotan dari publik.
Pengawasan Kejagung sendiri telah memeriksa Maruli sedangkan Jaksa Agung HM Prasetyo belum disebut-sebut akan turut diperiksa dalam kasus tersebut.
JAM Pidsus menyatakan atas adanya surat dari Setya Novanto itu, maka pihaknya akan membahas dengan tim penyelidik terlebih dahulu.
Saat ditanya Kejagung belum meningkatkan kasus itu ke penyidikan hingga bisa melakukan pemanggilan paksa terhadap mantan orang nomor satu di legislator pusat itu, ia menyatakan belum bisa dinaikkan ke penyidikan karena penyelidikan saat ini untuk mendapatkan keterangan dan alat bukti selengkap mungkin.
"Tentunya penyelidikan ini tidak ada batasan waktunya," tegasnya, sehingga, pihaknya sampai sekarang belum bisa melakukan pemanggilan paksa terhadap Riza Chalid. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank