Suara.com - Pemimpin tertinggi partai komunis Vietnam yang baru terpilih kembali Nguyen Phu Trong mengecam kritik terhadap sistem satu partainya, dengan mengatakan pengambilan keputusan bersama "lebih demokratis" daripada bangsa-bangsa yang mengadakan pemilihan berdasarkan popularitas.
Trong yang juga anggota partai komunis yang konservatif berkomentar setelah terpilih kembali sebagai pemimpin pada Rabu (27/1/2016), membawa Kongres lima tahunan Partai Komunis itu semakin dekat dengan kemenangan gemilang untuk politisi senior partai setelah berminggu-minggu pertikaian.
Pejabat berusia 70 tahun itu mempelajari gaya ekonomi Soviet dan dipandang dekat dengan Beijing daripada mantan saingannya, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung. Dia melalui pidato pertamanya menyuarakan istilah baru untuk membela sistem otoriter Vietnam, yang mentolerir sedikit perbedaan pendapat.
"Saya tidak ingin menyebut nama, tapi beberapa negara yang merupakan negara demokrasi justru individu (pemimpin) memutuskan semuanya," katanya.
"Dengan begitu, siapa yang lebih demokratis?" tanya dia.
Saingan Trong, Perdana Menteri Dung yang seorang pendukung perubahan, yang secara luas dinilai mendorong rencana pro-bisnis, kalah dalam pemilihan umum internal dan akan mengundurkan diri pada Mei.
Penggantinya diharapkan Nguyen Xuan Phuc, yang saat ini menjabat wakil perdana menteri, kata media setempat.
Trong telah menjadi pemimpin partai sejak 2011 dan akan menjalankan kesepakatan kompromi yang analis katakan berbeda dengan masa sepuluh tahun kekuasaan Dung yang berwibawa dan pergeseran kembali ke pengambilan keputusan melalui musyawarah.
Trong mengatakan "terkejut" diminta tetap menjalankan pekerjaan tertinggi partai, tapi bersiap untuk menghadapi tantangan ke depan.
Dia mengirimkan pesan jelas melalui pidato bahwa Vietnam, yang selalu dikritik oleh kelompok kanan dan pemerintah asing atas ketidaktolerannya pada perbedaan pendapat dalam negeri, tidak akan mengubah taktik.
"Negara tanpa disiplin, berada di dalam kekacauan dan ketidakstabilan, merupakan negara yang tidak dapat berkembang. Jadi, demokrasi dan disiplin harus berjalan bersama-sama," katanya.
Presiden baru negara itu, dikatakan dijabat Tran Dai Quang oleh media setempat, seorang jenderal polisi yang naik pangkat di dalam Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang kuat.
Pencapaian Trong yang mendapatkan keuntungan dari perpecahan popularitas Dung - tidak mungkin menandai perubahan drastis pada masalah-masalah kunci seperti sengketa dengan Beijing atas wilayah Laut Tiongkok Selatan dan keterlibatan dalam serangkaian transaksi perdagangan, termasuk Kemitraan Trans-Pasifik pimpinan Amerika Serikat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya