Suara.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan tujuh arahan yang harus dijalankan oleh TNI-Polri. Ketujuh arahan itu disampaikan Presiden pada Rapim TNI-Polri yang dilaksanakan di STIK-PTIK di Jakarta, Jumat 29 Januari 2015.
1. Perkuat Sinergi
Presiden memberikan apresiasi yang telah dilakukan dalam penanggulangan kerusuhan di Poso, pemadaman kebakaran hutan, evakuasi eks Gafatar dan penanggulangan aksi teror di Jalan MH Thamrin. Untuk itu diperlukan penguatan sinergitas secara terstruktur dengan pendidikan dan latihan bersama, gelar pengamanan, hingga operasi gabungan. “Di tahun 2016 ini, diharapkan tidak lagi ada kasus perselisihan TNI dan POLRI yang berujung kepada kekerasan fisik antar anggota,” ucap Presiden  
2. Siap dan Sigap Bergerak
Presiden mengatakan bahwa respon cepat dalam penanggulangan aksi teror di Jalan MH Thamrin yang baru lalu mendapat banyak apresiasi. “Banyak negara-negara sahabat memberikan pujian pada reaksi cepat aparat keamanan kita dalam kendalikan keadaan sehingga situasi kembali normal.,” kata Presiden. Oleh karenanya, TNI dan POLRI juga harus selalu siap dan sigap digerakkan ketika Negara membutuhkan seperti saat terjadi bencana alam 
3. Dukung Program Prioritas Pemerintah
 
Presiden mengatakan bahwa pemerintah  fokus bekerja untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3 persen di tahun 2016 sehingga  dapat membuka banyak lapangan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran dalam masyarakat menjadi 5,2-5,3 persen. Dalam pengendalian inflasi, pemerintah menargetkan menjadi 4,7 persen, terutama dengan mengendaliakan harga pangan  sehingga angka kemiskinan bisa ditekan menjadi 9-10 persen. Pemerintah, kata Presiden, juga kosentrasi pada menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi, sehingga rasio gini kita bisa mencapai 0,39 persen dan pembangunan infrastruktur  ditingkatkan menjadi Rp. 311 Trilyun atau meningkat  76,2 persen. "Kita percepat pembangunan jalan tol sumatera, bendungan, pelabuhan, mempercepat pembangunan kereta trans Sulawesi. Untuk itu, seluruh jajaran TNI dan POLRI harus paham kemana arah kita melangkah. Siap dan sigap menyiapkan langkah-langkah antisipasinya," ucap Presiden.
4. Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing
TNI dan POLRI juga harus dapat mendukung peningkatan daya saing dalam investasi terutama dalam selesaikan masalah pengadaan lahan dan tuntaskan masalah ketenagakerjaan. Untuk itu, ucap Presiden, kita perlu amankan penerimaan negara baik dengan memaksimalkan pajak maupun cegah penyeludupan."Kita harus pangkas ekonomi biaya tinggi. Untuk itu, saya perintahkan untuk perangi dan berantas segala bentuk pungli, baik pungli di pelabuhan, pungli di bandara, pungli di pabrik, pungli di jalan-jalan. Lakukan tindakan tegas terhadap para mafia atau  kartel, apakah itu kartel pangan, kartel energi, mafia illegal fishing, mafia illegal mining, illegal logging,  yang semuanya justru menyengsarakan rakyat dan memperlemah daya saing ekonomi kita," kata Presiden. 
5. Tingkatkan Kemampuan Antisipatif
Presiden memerintahkan TNI-POLRI untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. "Pastikan agar rakyat Indonesia benar-benar mendapatkan  perlindungan dari berbagai berbagai jenis kejahatan yang mengusik rasa aman masyarakat. TNI dan POLRI harus menjadi pengawal Kebhinnekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Presiden. 
6. Melek Teknologi Informasi
Presiden menjelaskan bahwa perkembangan dunia digital sangat cepat bahkan di Indonesia terdapat 308,2 juta pengguna telepon seluler dan 72 juta pengguna media sosial."Untuk itu, TNI dan POLRI harus terbuka dengan kemajuan teknologi, memantau langsung dan segera mengambil tindakan," ucap Presiden.
7. Jajaran Pimpinan TNI – POLRI Turun Ke Lapangan
Presiden meminta agar jajaran pimpinan TNI-POLRI tidak hanya bekerja dari belakang meja. "Lihat langsung kondisi di lapangan, karena kondisi lapangan bisa sangat dinamis. Beri solusi cepat di lapangan ketika timbul ancaman pada keamanan nasional," ucap Presiden.
Dalam laporannya, Kapolri Badrodin Haiti mengatakan bahwa tema Rapim TNI adalah Dilandasi Profesionalisme dan Revolusi Mental, Sinergi TNI-Polri Siap Mengamankan Kebijakan Pemerintah. Acara ini, lanjut Kapori, dihadiri oleh 173 orang peserta dari TNI dan Polri.
Berita Terkait
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Diterpa Isu Korupsi, Jokowi Sebut Whoosh Bukan Proyek Cari Untung tapi Solusi Kemacetan
- 
            
              Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
- 
            
              Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
- 
            
              Jokowi Tetap Nyaman di Rumah Lama Meski Rumah Pensiun Sudah Hampir Selesai
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
- 
            
              Polisi Sita Batang Ganja hingga Papir dari Onad, Istri Ikut Diamankan!