Suara.com - Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) pusat menyatakan menghindari kekerasan dan memilih untuk mengungsi pascapemindahan sebagian warga Ahmadiyah di Kecamatan Srimenanti, Kabupaten Bangka, Jumat (5/2/2016) lalu.
Juru Bicara JAI, Yendra Budiana mengingakan Presiden Joko Widodo memperhatikan pengusiran yang didukung oleh Pemkab Bangka itu. Dia ingin Jokowi mengevaluasi pemindahan itu.
"Anggota JAI sebagai muslim yang cinta damai dengan motto ‘Cinta untuk semua Kebencian tidak untuk siapapun (Love for all Hatred for none)’ sebagaimana yang diajarkan nabi kami Yang Mulia Nabi Besar Muhammad SAW, memilih untuk menghindari kekerasan dan mengungsi untuk sementara dari Srimenanti ke tempat yang kami tentukan tanpa fasilitas pemerintah," kata Yendra dalam pernyataanya.
JAI juga mengingatkan surat keputusan bersama atau SKB 3 Menteri tentang Ahmadiyah tidak ada pelarangan ibadah dan organisasi JAI. Namun Pemerintah Daerah, dia nilai, melakukan pembenaran pemaksaan, penyesatan dan pengusiran kelompok keagamaan karena beda tafsir SKB itu.
Yendra juga mengingatkan Jokowi untuk menyelesaikan kasus-kasus diskriminasi pengusirah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten 6 Februari 2011 lalu. Lalu pengungsi Ahmadiyah Lombok yang selama 9 tahun hidup dalam pengungsian tanpa kepastian. Mereka kehilangan harta, mata pencaharian dan ketidakjelasan masa depan.
"Hak atas E-KTP dan buku nikah anggota JAI Manislor. Sampai saat ini pemerintah Kabupaten Kuningan tidak mau mengeluarkan KTP dan buku nikah untuk warga JAI Manislor Kuningan, sehingga mereka kehilangan hak-hak publiknya," papar Yendra.
Menurut Yendra JAI merupakan organisasi keagamaan Islam resmi berbadan hukum SK Menteri Kehakiman. Maka itu menurutnya pemindahan warga Ahmadiyah di Bangka merupakan pelanggaran atas konstitusi, pelanggaran atas hak-hak warga negara dan kejahatan atas hak kemanusiaan yang dilakukan pemerintah.
"JAI memastikan bahwa walaupun hari ini mendapat perlakuan tidak adil dari pemerintah, namun JAI akan selalu taat hukum, cinta NKRI dan akan terus ikut berbakti untuk tanah air Indonesia," kata Yendra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?