Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menegaskan meski menolak adegan rekonstruksi tahap kedua di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, tersangka Jessica Kumala Wongso (27) harus tetap menjalani beberapa bagian rekonstruksi pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Menurut Krishna ada sejumlah adegan yang belum diperagakan Jessica dari seluruh rangkaian rekonstruksi, di antaranya ketika dia membeli sabun di Bath and Body Works di lantai satu Grand Indonesia Mall.
"Jessica belum balik ke polda. Akan ada rekonstruksi lanjutan saat yang bersangkutan beli sabun," kata Krishna kepada wartawan melalui keterangan tertulis.
Pada saat berita ini diturunkan, penyidik tengah rekonstruksi tahap tahap kedua yaitu berdasarkan temuan penyidik. Dalam rekonstruksi versi polisi, Jessica diperankan orang lain.
"Jessica tidak melihat karena menolak mengikuti ya tidak perlu di TKP saat rekonstruksi dilakukan. Jessica tidak lihat rekon versi polisi," kata dia.
Krishna mengatakan dalam rekonstruksi versi pertama tadi, Jessica tetap bersikukuh memperagakan versinya.
"Jessica berkali-kali ditanyakan apakah masih pada keterangan semula? Dan menjawab ini kan versi saya pak, jadi kami ikuti saja maunya. Padahal sudah diingatkan beberapa kali," kata dia.
Namun, Krishna enggan memberikan penjelasan mengenai adanya perbedaan rekonstruksi versi Jessica dan penyidik. Perbedaan versi ini akan dijelaskan di pengadilan nanti.
"Kalau ditanya apa saja yang berbeda, ya nanti di pengadilan," kata Krishna.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Aktif di TikTok, Ketikan Jessica Wongso Disebut Masih Seperti Era 2014-an
-
Jessica Wongso Kembali Walk Out dari Sidang Permohonan PK, Ini Gara-garanya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO