Suara.com - Sebanyak 20 ribu guru honorer rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa ke Istana depan Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan tentang pengangkatan guru-guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Estimasi massa 20.000 terdiri dari guru-guru honorer, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI jakarta sendiri, Banten, Bengkulu, Padang. Mereka menamakan Forum Honorer Kategori 2, FHK 2 ke Istana Negara," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammar Iqbal kepada wartawan, Rabu (10/2/2016).
Sebanyak 9 ribu personil gabungan telah dikerahkan untuk menjaga pengamanan unjuk rasa dari kalangan guru honerer tersebut. Pengamanan, kata Iqbal akan dilakukan dari titik kumpul para demonstran yang nantinya akan melakukan longmarch ke depan Istana Negara.
"Mereka pagi ini sudah ada dan titik kumpul di patung kuda Indosat Jakarta Pusat, Parkir di Monas. Pengamanan dilakukan diantaranya di titik kumpul dan long march nanti, kemudian pas di unjuk rasa," kata Iqbal.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Iqbal mengataka pengamanan juga akan dilakukan di pintu masuk tol dan gedung-gedung yang menjadi objek vital di Jakarta.
"Kemudian kita jaga di pintu-pintu tol, objek vital di Jakarta, untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan," katanya
Menurut Iqbal, mengenai pengalihan arus terkait adanya unjuk rasa guru honerer akan dilakukan secara situasional
"Pengalihan arus sifatnya situasional, intinya dari patung kuda akan kita rekayasa di jalan mh thamrin kemudian dibelokkan ke kebon sirih, kemudian di tanah abang. Intinya jika patung kuda sudah kosong akan di buka kembali," kata Iqbal.
Dalam aksi ini, Iqbal mengimbau agar masyarakat untuk tidak melintasi kawasan unjuk rasa.
"Kepada masyarakat untuk memilih jalan lain, harap maklum pastinya ada kemacetan kumpulnya di patung kuda, monas, dan depan istana , kemungkinan berimbas ketempat yang lain, sampai sekitar 18.00 WiB, katanya.
Selain itu, Iqbal meminta kepada para pengunjuk rasa untuk tidak melakukan tindakan anarkis saat berunjuk rasa.
"Bubar sebelumnya akan diberitahu, untuk pengunjuk rasa sendiri dihimbau tertib dan jangan menggangu hak-hak pengguna jalan lainnya. Apabila melanggar hukum akan kita tindak," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana