Suara.com - Kementerian Luar Negeri Suriah, Minggu(14/2/2016), mengecam pengeboman artileri Turki terhadap daerah di Suriah Utara, dan mencapnya sebagai memberi "dukungan langsung buat gerilyawan yang kalah". Informasi ini dikemukakan oleh kantor berita resmi Suriah, SANA.
"Pemboman sengit artileri Turki terhadap wilayah Suriah adalah dukungan langsung Turki buat kelompok ... bersenjata dan upaya untuk mendongkrak moral kelompok yang dikalahkan itu," kata Kementerian tersebut. Kementerian itu mengeluarkan pengutukan tersebut di dalam surat yang dikirim ke PBB.
Dalam pukulan terhadap Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Kementerian itu mengatakan pernyataan Davutoglu mengenai campur tangan di Suriah merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan memerangi terorisme.
"Pemerintah Suriah dengan tegas mengutuk agresi dan kejahatan yang berulang-kali dilakukan Turki terhadap rakyat Suriah dan wilayah Suriah," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Kementerian Luar Negeri Suriah mendesak masyarakat internasional agar memikul tanggung jawabnya dalam "mengakhiri kejahatan rejim Turki".
Pengutukan Pemerintah Suriah dikeluarkan saat senjata artileri Turki terus membom daerah suku Kurdi di Suriah Utara untuk hari kedua berturut-turut pada Ahad. Pemboman itu menewaskan dan melukai sembilan petempur kelompok Kurdi, kata satu kelompok pemantau.
Para pejabat Turki mengatakan pemboman mereka dilakukan sebagai "pembalasan atas penembakan dari posisi petempur Kurdi terhadap Turki". Namun pernyataan tersebut sepenuhnya dibantah oleh Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Uni Demokratik Kurdi (PYD) --yang berjanji akan menghadapi campur tangan militer Turki di Suriah.
Sehari sebelumnya, senjata artileri Turki mulai menggempur posisi suku Kurdi di Suriah Utara, cuma beberapa jam setelH Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa Turki, "jika perlu", akan melakukan tindakan militer terhadap suku Kurdi di Suriah.
Para pejabat Turki telah berulangkali mengatakan mereka takkan membiarkan suku Kurdi di Suriah memperluas wilayah sampai makin dekat ke perbatasan Turki.
Peningkatan kerusuhan itu juga terjadi saat pembicaraan mengenai campur tangan darat oleh tentara Turki dan Arab Saudi di Suriah telah menjadi berita utama dalam beberapa hari belakangan.
Campur tangan seperti itu akan menyulut kerusuhan tambahan di negara yang sudah diporak-porandakan pertempuran tersebut, terutama setelah Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Moallem mengatakn setiap tentara asing yang memasuki Suriah tanpa izin Pemerintah Suriah "akan dikirim pulang di dalam peti kayu". (Antara)
Berita Terkait
-
Imbang Lawan Turki Tak Masalah, Spanyol Tetap Dipastikan Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Spanyol Catat 30 Laga Beruntun Tanpa Kekalahan, Luis de la Fuente Ingatkan Pemain Tak Puas Diri
-
Skandal Judi Guncang Liga Turki: 1024 Pemain Diskors, Bintang Galatasaray dan Besiktas Terlibat
-
Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
-
Harapan Kecil untuk Tetap Hidup dalam Novel As Long as the Lemon Trees Grow
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh