Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Haji Lulung), usai diperiksa kembali oleh penyidik Bareskrim Polri selama 11 jam, Senin (4/5/2015), terkait kasus dugaan korupsi pengadaan UPS. [Suara.com/Oke Atmaja]
Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana alias Lulung rupanya tidak pernah berakhir. Kali ini keduanya kembali saling menyindir satu sama lain.
Berawal dari penggusuran Kawasan Kalijodo, yang dilakukan Ahok yang dinilai Lulung sebagai upaya pengalihan dari isu dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras. Kemudian adanya rencana Lulung untuk mendatangi KPK menanyakan perkembangan kasus dugaan korupsi tanah Rumah Sakit Sumber Waras tersebut.
Ahok pun menyebut Lulung lupa atas kasus mobil mewah, Lamborghini yang pernah dikendarainya ke DPRD DKI. Ia meminta Lulung untuk membayar pajak atas mobil tersebut.
"Saudara Lulung itu harus banyak belajar hal lah. Contohnya apa? Kalau punya Lamborghini itu harus bayar pajak," kata Ahok usai mengikuti apel gabungan TNI, Polri, dan Pejabat Pemprov DKI di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2016).
Ahok menambahkan, Lulung juga kemungkinan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus gratifikasi. Ahok mengaku mendapatkan cerita perkara tersebut dari setahun lalu.
"Itu mungkin dia mau ditangkap KPK karena gratifikasi, mungkin minjem dia lamborghininya. Dia sekarang mau lapor KPK, tapi dia lupa. Gratifikasi itu lapor 45 hari kerja ini ada cerita tahun lalu," kata Ahok.
Karenanya, Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menilai KPK juga bakal mengingat kasus yang menjerat Lulung. Sebab itu, Ahok mengimbau koleganya tersebut untuk banyak belajar.
"Mungkin orang-orang KPK bisa ingat kasus Lamborghini. Saudara Lulung sebagai pengacara, dia harus banyak belajar juga loh," kata Ahok.
Komentar
Berita Terkait
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Dari Sertifikasi K3 Jadi Mobil Mewah: Daftar Aset Haram Eks Wamenaker Noel yang Disita KPK
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah