Suara.com - Semua tokoh masyarakat sudah menanggapi rencana penutupan kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta. Tapi, bagaimana tanggapan pekerja seksual yang pastinya mereka akan kena dampak langsung kebijakan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Wartawan Suara.com menemui salah satu PSK di salah satu kafe pada Selasa (16/2/2016) sekitar pukul 22.00 WIB. Namanya Tasya. Usianya 23 tahun.
Tasya bercerita menjadi pelayan seks merupakan mata pencaharian andalannya. Dan Kalijodo merupakan lokasi favorit.
Dari hasil menjadi PSK, Tasya mengaku bisa membantu orangtuanya di kampung halaman, Bandung, Jawa Barat.
"Saya berikan keluarga di kampung, sawah sampai merenovasi rumah kami di sana, ibu saya sudah berumur 50 tahun, adik saya juga bisa sekolah di sana," kata Tasya di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tasya sudah setahun terakhir melayani para lelaki hidung belang di Kalijodo. Penghasilan setiap bulan yang didapatkan Tasya besar. Dia bisa mengantongi rata-rata Rp15 juta.
Itu sebabnya, dia akan sedih kalau sampai Kalijodo benar-benar ditutup. Tapi, dia setuju ditutup asalkan ada ganti rugi dari pemerintah.
Tasya bercerita dalam sehari dia biasa melayani lelaki hidung belang sebanyak delapan kali. Itu kalau hari biasa, sedangkan untuk hari libur, Sabtu atau Minggu, dia bisa mendapatkan 15 lelaki dalam sehari.
Tasya mengungkapkan sistem operasi PSK di Kalijodo. Di sana dikenal namanya tiket yang memiliki waktu mulai dari tiga jam sampai delapan jam.
"Ya kalau tiga jam, di kamar saya bisa layani bisa laki-laki hingga enam, itu juga kalau mereka kuat sampai setengah jam," kata Tasya.
Tasya mengatakan tarif untuk bisa mengencaninya Rp150 ribu. Itu belum termasuk tips.
"Kalau sebulan sepi-sepi ya kena Rp13 juta, tapi saya pernah sampai Rp25 juta," kata Tasya.
Tasya mengatakan penghasilan rata-rata Rp15 juta per bulan merupakan penghasilan bersih.
Di Kalijodo, Tasya tinggal di bangunan pemilik kafe. Pemilik kafe, kata dia, selama ini tidak pernah minta uang sewa kepadanya. Malahan, dia mendapatkan makan dua kali dalam sehari.
"Ini asik loh, enak kerjanya dari pada kerja freelance, belum biaya tempat tinggal, makan juga, mending di sini sama bos," kata Tasya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU