Suara.com - Sebagian warga Kalijodo memutuskan tetap bertahan sampai ada kejelasan ganti rugi tanah dan bangunan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Warga tetap bertahan. Ganti rugi untuk rumah dan tanah, gimana? Emang bangun rumah itu pakai daun. bangun rumah pakai uang, bukan pakai daun," kata Ayi (23), salah warga Kalijodo, Jumat (19/2/2016).
Ayi mengatakan kafe-kafe di Kalijodo yang sekarang berhenti beroperasi berpengaruh besar pada pendapatan masyarakat setempat.
Ayi sendiri bekerja di salah satu kafe. Sekarang, dia tidak punya pekerjaan lagi untuk untuk menafkahi istri dan kedua anaknya.
"Saya kerja di kafe, anak istri saya mau dikasih makan apa kalau kaya gini. Anak isteri saya mau dikasih makan batu? Kalau mau dikasih makan batu, Ahok saja yang suruh bunuh langsung. Ahok suruh turun, bunuhin langsung saja (anggota keluarga)," kata Ayi.
Warga asal Magelang, Jawa Tengah, itu, mengaku belum berpikir untuk pulang ke kampung halaman. Soalnya, di kampung susah cari kerja.
"Pulang kampung mau kerja apa. pulang kampung opsi terakhir. Saya akan tetap bertahan. Sampai bener-bener dibongkar. Saya nggak takut. Coba Ahok kayak gini, jadi rakyat kecil ditindas, pasti teriak. rakyat kecil diinjek-injek pasti teriak," kata Ayi yang sudah bertahun-tahun menetap di Kalijodo.
Siang tadi, warga Kalijodo datang ke gedung DPRD DKI Jakarta untuk meminta dukungan agar Ahok tidak melanjutkan rencana penutupan Kalijodo.
"Keluarga saya tinggal di sana semua. Saya bingung kalau digusur kami tinggal di mana? Maunya kita tidak mau digusur. Kalau digusur dikasih waktu berapa tahun. Tapi kita maunya tidak mau digusur," kata Lusi.
Ketua Rukun Warga, Dasro, mengatakan akan bertahan di Kalijodo.
"Kehidupan mengais rezeki ada di RW 04. Sudah tiga generasi. Kalau kita lihat dari awal di sana itu sekitar 1956, antara kali dan tanggul-tanggul itu, sahutan-sahutan menyanyi. Seiring perkembangan ada warung-warung sampai timbul seperti ini yang sekarang," kata Dasro.
"Di Kalijodo, Jalan Kepanduan 2, perlu diketahui di keagamaan di sini berjalan. Yang saya herankan Ahok arogan sekali. Siapapun bakal gua libas. Mau ada KK (Kartu Keluarga) atau tidak. Akte musala supaya jadi akte kita berjuang. Karena wakaf dari salah satu jemaah. Mudah-mudahan mata batin Ahok terbuka, saat ini ada pengajian setiap malam. Terkait itu semua di lokasi situ. Apa salah kita tinggal di lokasi itu?" kata Dasro.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Begini Kronologis Dugaan Pelecehan Seksual Saipul Jamil
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru