Suara.com - Tenaga kerja Indonesia yang dideportasi melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengaku mudah mendapatkan narkoba jenis sabu-sabu di Malaysia.
Ruslan (38), salah seorang dari 52 TKI yang dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia karena kasus narkoba jenis sabu-sabu saat tiba di Nunukan, Jumat malam mengaku, barang haram tersebut sangat mudah didapatkan di negeri jiran sepanjang memiliki uang.
"Mudah sekali dapat sabu-sabu di sana (Malaysia) karena banyak sekali yang menjual tergantung dari uang saja," ujar pria yang lahir di Malaysia dari kedua orangtuanya asal Kabupaten Enrekang, Sulsel.
Ia mengatakan, maraknya peredaran sabu-sabu di negeri jiran khususnya di sekitar tempat kerjanya maka dirinya tergiur untuk mencobanya hingga terjerumus mengonsumsinya selama 10 tahun.
Ruslan yang telah memiliki tiga orang anak tersebut, pengedar sabu-sabu kebanyakan warga negara Filipina dan terdapat pula warga negara Indonesia (WNI) dan Malaysia.
Pria ini mengaku, setelah dihukum selama delapan bulan sebelum dideportasi ke Kabupaten Nunukan berniat untuk tidak mengonsumsi sabu-sabu lagi atas pertimbangan masa depan anak-anaknya.
"Mudah-mudahan saya bisa meninggalkan mengonsumsi sabu-sabu lagi," sebut Ruslan yang mengenakan kaso oblong warna biru dan celana pendek warna abu-abu itu.
Pernyataan yang sama dikemukakan, Hifdisi bin Mustafa bahwa narkoba jenis sabu-sabu yang dikonsumsinya bermula ajakan teman sepergaulannya akibat banyaknya beredar di sekitar tempat tinggalnya.
Hifsidi bin Mustafa yang juga lahir di Malaysia dari kedua orangtuanya yang berasal dari Kabupaten Bulukumba, Sulsel ini mengatakan, akibat peredaran sabu-sabu di Malaysia cukup banyak menyebabkan dirinya sulit menghindarinya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh