Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian merasa terbantu dengan sejumlah warga Kalijodo yang memiliki bisnis tempat hiburan seperti kafe sudah tutup menyusul wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan kawasan yang dikenal sebagi tempat esek-esek ini.
"Sebagian besar kafenya sudah tutup. Kita ucapkan terima kasih kepada mereka yang nutup kafenya," ujar Tito di kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2016).
Saat ini ribuan petugas keamanan gabungan dari Satpol PP, Polisi dan dibantu TNI tengah melakukan oprasi penyakit masyarakat di Kalijodo. Walaupun sudah sebagian tempat usaha di sini tutup, petugas masih menemukan minuman keras, senjata tajam dan alat kontrasepsi.
"Kita akan selidiki nanti, ini berasal dari mana, distribusinya dari mana, perizinannya bagaimana, kalau nanti jelas ilegal maka kita proses hukum, karena ada Undang-undang dan aturan hukumnya," jelas Tito.
Lebih lanjut, petugas juga tidak akan tinggal diam terhadap kafe-kafe yang telah ditutup oleh pemiliknya. Tito menjelaskan petugas akan membuka paksa dengan ditemani tokoh masyarakat setempat, ketua RT, RW camat dan lurah.
"Karena Undang-Undang membolehkan penyidik dan penyelidik kepolisian untuk melakukan penggeledahan ketika tidak ada orangnya, kita bisa melakukan penggeledahan didampingi minimal 2 orang tokoh masyarakat setempat," kata dia.
"kita periksa apakah ada mirasnya, ada senjata tajamnya, ada narkotiknya, akan kita bersihkan," sambung Tito.
Berita Terkait
-
1.240 Perusak Fasilitas Umum di Jakarta Ditangkap Polisi, Kebanyakan Berasal dari Luar Kota
-
Desakan agar Kapolri Mundur Mulai Terdengar: Kematian Affan Kurniawan Lebih dari Cukup!
-
Detik-detik Kapolda Metro Jaya Diteriaki 'Pembunuh' oleh Ojol di TPU Karet Bivak
-
Kapolda Metro Ucap Maaf Berkali-kali di Depan Makam Ojol Korban Rantis Maut, Janji Perbaikan Total?
-
Momen Kapolda Metro Jaya Diteriaki Pembunuh Oleh Massa Ojol
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO