Suara.com - Made Suryani (66) salah satu warga Kalijodo mengaku sudah terbiasa dengan hingar bingar gemerlap dunia malam Kalijodo. Selama 56 tahun tinggal di sana di biasa tidur dengan suasana berisik.
"Musik-musik dangdut, itu sudah tahun berapa, gitu. Sudah lama. Cuma sudah biasa di kuping, bising-bising sudah biasa. Ya saya biasa saja tuh tidur," katanya saat ditemui di Kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2016).
Sejak diterbitkan surat peringatan atau SP 1 oleh Pemprov DKI Jakarta dan gelaran razia penyakit masyarakat yang dilakukan aparat kepolisian di Kalijodo, kafe-kafe tersebut juga sudah tidak lagi beroperasi. Baginya suasana saat ini berbeda.
Karena dirinya telah berpuluh-puluh tahun terbiasa dibisingkan dengan berbagai musik yang diputar di kafe-kafe.
"Beberapa hari ini sudah nggak bunyi musik. Aku bunyikan radio, ya kan. Karena sudah biasa kan kuping dengar musik," kata dia.
Namun demikian, Ani mengaku cukup bersyukur adanya relokasi dari Pemprov DKI bagi warga yang terkena penertiban bangunan di Kalijodo. Dia mengaku sudah lama ingin pindah dari Kalijodo.
Saat ini dirinya hidup sendiri karena suaminya telah meninggal dunia. Terkait penertiban tersebut, dia mengaku tidak mau merepotkan anak-anaknya.
"Mudah-mudahan, saya dapatnya di (lantai) bawah. Karena kakiku kan, dengkulku, sudah, itu, kalau naik ke atas, kan sakit kaki. Mudah-mudahan Pak Ahok dah dengar saya, saya di bawah. Terus dapat jualan, menyari nafkah untuk saya. Kan saya janda, dari mana. Jangan andalin anak-anak," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu