Suara.com - Staf Pemeliharaan Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Satino menceritakan awal mula penemuan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Penemuan ini kemudian membuat heboh dan memunculkan dugaan ada pihak yang menyabotase untuk membuat Jakarta selalu banjir dengan cara menyumbat saluran air.
Sekitar dua pekan lalu terjadi hujan deras. Genangan air muncul di sekitar kawasan Monas dan Balai Kota Jakarta. Ini mengherankan karena sebenarnya saluran air di daerah itu sudah baik, tetapi kenapa tetap banjir.
Untuk mengetahui sebabnya, kata Satino, Dinas Tata Air melakukan pemeriksaan saluran air. Pengecekan dilakukan mulai dari gorong-gorong di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Untuk dari hulu di depan kedutaan tidak ditemukan kabel, hanya sampah saja yang berlumpur," kata Satino saat ditemui Suara.com di Jalan Merdeka Selatan.
Petugas, kata Satino, ketika itu terus menyusuri gorong-gorong sekaligus mengangkat sampah.
Sampai di salah satu titik, tepatnya di depan kantor Kementerian ESDM ditemukan sampah kulit kabel dalam jumlah yang banyak. Sampah tersebut menyumbat air.
"Selama pembersihan, kemarin kami temukan sampah kabel, ada empat titik di Jalan Merdeka Selatan, ini terusan pembuangannya sampah ke kali penghubung di Abdul Muis, Jalan Medan Merdeka Utara," kata Satino.
BACA JUGA:
Pendaftaran Cagub Islam Pimpinan Rizieq Masih Buka, Ini Syaratnya
Kasus tersebut membuat Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama murka. Dia memerintahkan dinas untuk menanganinya. Ahok juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengungkap siapa yang membuang kulit kabel ke gorong-gorong.
Saat ini, sampah kulit kabel sudah diangkat semuanya dari gorong-gorong.
Satino mengatakan petugas belum bisa menyimpulkan darimana kabel tersebut muncul dan siapa yang bertanggungjawab.
"Pihak kami belum bisa menyimpulkan kabel dari mana, biar Polda Metro Jaya saja yang menelusuri," kata Satino.
Ahok yakin sampah kabel yang ditemukan menumpuk di gorong-gorong sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan bukan sisa bekas proyek. Ahok yakin ada unsur sabotase untuk membuat area sekitar Istana selalu banjir.
"Yang pasti ini bukan sisa kabel. Wong ada 17 truk (sampah kabelnya). Udah 17 truk nih. Lagipula siapa mau buang kabel kalau bisa dijual? Ini pasti ada unsur kesengajaan. Kita nggak tahu punya siapa. Ini urusan polisi," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus