Suara.com - Polisi Turki sempat menahan sedikitnya satu orang perempuan dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan kerumunan massa yang terdiri dari ratusan orang yang berupaya memeringati Hari Perempuan Internasional di pusat Kota Istanbul, Minggu (6/3/2016).
Kelompok massa yang berkumpul dua hari sebelum peringatan Hari Perempuan pada 8 Maret dalam upaya untuk menarik lebih banyak pendukung, Minggu, itu mengabaikan larangan turun ke jalan oleh pemerintah Istanbul yang juga telah mengeluarkan keputusan pembatalan aksi tahun ini, demikian kutipan maklumat dari pihak keamanan setempat.
Mereka berusaha menarik perhatian masyarakat atas isu-isu mengenai perempuan di Turki yang menduduki rangking ke-77 dari 138 negara dengan indeks kesetaraan gender sebagaimana laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).
Pemerintah Turki sering kali menghadapi kritik atas penanganan isu-isu perempuan, termasuk kegagalan dalam menekan tingginya angka kekerasan dan rendahnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.
Kekerasan yang dilakukan oleh pasangan rumah tangga mungkin lebih dari 10 kali terjadi di Turki yang menginginkan bisa bergabung dengan Uni Eropa itu lebih banyak daripada nagara-negara lain di Eropa, demikian data PBB.
Ratusan perempuan memadati alun-alun di Distrik Kadikoy pada sisi Asia dari wilayah Istanbul meneriakkan slogan-slogan dan membawa pamflet berwarna ungu yang menandakan gerakan yang berpusat pada isu-isu ekonomi dan sosial kaum perempuan.
Polisi berpakaian preman mulai menampakkan diri terhadap anggota kelompok massa dan beberapa orang perempuan melarikan diri dari alun-alun ketika terjadi kekacauan saat polisi menembakkan peluru karet ke arah kerumunan.
"Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak akan meninggalkan jalanan untuk unjuk rasa pada 8 Maret dan kami tidak akan pernah melakukannya. Baik polisi maupun pemerintah tidak akan bisa menghentikan aksi kami," kata pengunjuk rasa Guris Ozen kepada Kantor Berita Reuters sebelum polisi bertindak.
"Anda lihat kekuatan perempuan. Kami berada di sini, meskipun setiap ada hambatan dan kami akan terus memperjuangkan tujuan kami," ujarnya.
Bentrokan juga terjadi selama aksi unjuk rasa di Ibu Kota Ankara. Puluhan orang perempuan turun ke jalan.
Pemerintah Turki sangat tegas membatasi hak perempuan untuk menggelar aksi damai dalam beberapa tahun terakhir sehingga menjadikan polisi memiliki kewenangan lebih luas untuk menangkap para pengunjuk rasa dan pihak pengadilan lebih leluasa menuntut mereka. (Antara)
Berita Terkait
-
Aksi Setahun Prabowo-Gibran Sempat Memanas, Sebelum Massa Bubarkan Diri Usai Magrib
-
Demo di Patung Kuda, Koridor 2 dan 5 Rute Transjakarta Lainnya Dialihkan
-
Tolak Larangan Merokok di Tempat Hiburan, Ratusan Pengusaha dan Karyawan Demo di DPRD DKI
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita