Suara.com - Tiga pembantu rumah tangga di apartemen anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Fanny Safriansyah atau Ivan Haz, diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan, hari ini. Salah satu di antaranya bernama Toipah (20) yang diduga menjadi korban penganiayaan Ivan Haz.
Ketiga pembantu rumah tangga dimintai keterangan dalam kasus penganiayaan yang telah menjerat Ivan Haz sebagai tersangka. Mereka datang ke MKD didampingi Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan yang selama ini mengadvokasi Toipah.
Mereka dimintai keterangan sekitar dua jam. Setelah keluar dari ruang sidnag, ketiga pembantu Ivan terlihat menutupi wajah dengan pasmina.
Mereka juga tidak mau memberikan keterangan kepada wartawan. Mereka berjalan dengan tergesa-gesa menuju pintu samping gedung DPR.
Pengacara Toipah dari LBH Apik, Uli Pangaribuan, mengatakan kliennya dipanggil untuk dimintai keterangan dalam rapat panel terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ivan Haz.
Dalam rapat tadi, katanya, mereka menjelaskan semua informasi yang dimiliki terkait pokok perkara.
"Tadi cuma rapat panel saja. Mereka dimintai keterangan karena mereka saksinya dan korban (Ivan aniaya para pembantu)," ujar Uli kepada Suara.com.
Uli berharap setelah Toipah dan rekan-rekannya memberikan keterangan, MKD dapat memutus kasus Ivan, yakni pemecatan.
"Kita berharap adanya panel, langsung bisa memberikan hukuman berat kepada Ivan, yakni langsung dipecat (anggota DPR," katanya.
Ivan sekarang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh Polda Metro Jaya dalam kasus itu. Dia mendekam di tahanan.
Berita Terkait
-
Akhirnya, MKD Mulai Sidang Kasus Ivan Haz Aniaya PRT Toipah
-
Soal Penangguhan Penahanan Ivan Haz, Ini Kata Kapolda Metro Jaya
-
Motif Penganiayaan Ivan Haz Dilacak dari Darah dan Rambut
-
Motif Penganiayaan Ivan Haz Dilacak dari Darah dan Rambut
-
Agar Tak Jadi Beban, PPP Desak MKD Cepat Putuskan Kasus Ivan Haz
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu