Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mempertanyakan mekanisme pemanggilan Panitia Kerja Penegakan Hukum Komisi III DPR yang ditujukan kepadanya, Rabu (9/3/2016). Menurut Tito seharusnya pemanggilan melalui Markas Besar Polri sebelum ke Polda Metro Jaya.
"Sebetulnya mekanismenya perlu kami tanyakan, apa mekanismenya langsung ke kapolda. Saya pikir mekanismenya seharusnya ke Mabes Polri," kata Tito di Ragunan, Jakarta Selatan.
Tito tadinya dipanggil Komisi III untuk menghadiri rapat dengar pendapat pada Senin (7/3/2016), salah satu agendanya mengenai permasalahan prostitusi di Jakarta. Tapi, ketika itu Tito tidak minta ditunda karena pada saat bersamaan sedang berlangsung pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam kelima di Jakarta Convention Center, Senayan.
"Kemarin itu ada KTT dan diundang, saya pikir KTT penting. ini menyangkut Wibawa bangsa negara. Saya minta penundaan," ujar Tito.
Tito menambahkan pelaksanaan agenda rapat dengar pendapat belum belum ditentukan lagi kapan waktunya.
"Ditunda sampai batas tidak ditentukan. Kita akan membicarakan, termasuk kita berikan penjelasan kepada Komisi III bahkan bisa diberikan penjelasan tertulis. Tidak perlu dipanggil, penjelasan tertulis pun bisa," kata Tito.
Untuk menjawab keingintahuan Komisi III mengenai penutupan kawasan prostitusi Kalijodo, kata Tito, bisa dijelaskan secara tertulis.
"Komisi III memang berhak mengawasi kepolisian, tapi mekanisme untuk menjelaskan, tidak harus juga dengan secara langsung, bisa juga dengan surat dan kemudian kita jelaskan personal juga," kata Tito.
Selain Tito, Komisi III juga memanggil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok rencananya akan dimintai keterangan terkait kebijakan penutupan Kalijodo dan pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya