Suara.com - Politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung menilai penundaan pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar yang terlalu lama akan mengganggu persiapan partai tersebut mengikuti pilkada serentak 2017.
"Jangan, sebab kalau diundur lagi bagaimana persiapan Golkar menghadapi pilkada? Selain itu SK Kemenkumham memberikan waktu enam bulan agar Golkar bisa melaksanakan Munas," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Dia menjelaskan, persiapan Pilkada 2017 dilakukan Juni 2016, Golkar sebenarnya memiliki sumber daya yang bagus, namun konsolidasi tetap harus dilakukan secara matang. Mantan Ketua Umum Golkar itu mencontohkan partainya memperoleh hasil yang tidak memuaskan di Pilkada 2015 yaitu hanya menempati urutan 9.
"Di Pilkada 2015, Golkar menempati urutan ke sembilan dan itu jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Dia mengatakan pihak Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sudah sepakat akan melaksanakan Munas secara bersama sehingga hal ini harus konsisten dijalankan dengan semangat rekonsiliatif, demokratis dan berkeadilan.
Menurut dia, apabila putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi kubu Agung dijadikan landasan untuk mengubah kesepakatan bersama, itu tidak akan menyelesaikan masalah internal Golkar.
"Ada dua masalah kalau putusan MA yang dikedepankan. Pertama, apakah Kemenkumham menyetujuinya, dan kedua itu tidak memenuhi semangat rekonsiliasi," ujarnya.
Menurut dia apabila Munas itu tetap memenuhi semangat rekonsiliasi maka sesuai saran Menkumham yaitu kepengurusan Golkar Munas Riau sebagai penyelenggaranya.
Menurut dia, kalau semangat rekonsiliasi itu yang dikedepankan sejalan dengan Keputusan Kemenkumham yaitu kepengurusan Munas Riau yang diperpanjang hingga Juni 2016.
"Jadi Munas seharusnya sudah selesai sebelum Juni 2016, namun kalau mau 27 Mei maka sudah tepat tinggal dijaga semangat rekonsiliasi, berkeadilan dan demokrasi," ujarnya.
Akbar mengatakan kalau pelaksanaan Munas melewati bulan Juli maka kondisi Golkar semakin kacau sehingga tepatnya paling lama Munas dilaksanakan bulan Juni. Dia mengatakan kalau kedua kubu di Golkar sudah sepakat bahwa Munas dilaksanakan akhir Mei maka harus kerja cepat untuk melakukan konsolidasi menghadapi Pilkada 2017.
"Idealnya dilaksanakan akhir April namun kalau tidak bisa maka pertengahan Mei dan apabila mau dilaksanakan 27 Mei pun tidak masalah," katanya.
Namun dia mengingatkan, Rapat Pleno pengurus DPP Partai Golkar harus segera dilakukan untuk menentukan pelaksanaan Munas. (Antara)
Berita Terkait
-
Ada Tragedi 2017 yang Menyakitkan, Ahokers Yakin Megawati Bakal Berubah Pikiran Dukung Ahok Ketimbang Anies
-
Menteri-Menteri Jokowi di Konflik Ketum Golkar: Airlangga, Luhut, hingga Bahlil
-
Seperti Kutukan, Riwayat Partai Golkar Sering Konflik Jelang Pemilu
-
Bak Kutukan, Riwayat Partai Golkar Sering Konflik Jelang Pemilu
-
Cerita Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Hampir Duet Bareng Ahok di Pilkada 2017
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!