Suara.com - Pada suatu "pagi gelap" dua tahun lalu, anggota ISIS merebut kota Yazidi, Sinjar, di Irak baratlaut, menculik ribuan warga, termasuk seorang anak perempuan berusia 15 tahun, dan 27 anggota keluarganya. Seorang remaja bernama Nihad Barakat Shamo Alawsi dibawa ke Suriah dan kemudian ke markas IS di Mosul, Irak utara.
"Mereka memperkosa kami, membunuh warga kami, mengambil bayi kami dan membawanya jauh dari kami," kata Alawsi, yang sekarang berusia 17 tahun, pada acara yang diselenggarakan Yayasan AMAR, yang bermarkas di London, Inggris.
Yayasan ini merupakan badan amal penyedia pendidikan dan kesehatan di Timur Tengah.
"Hal terburuk adalah penyiksaan di Mosul. Kami dipukuli dan diperkosa terus menerus selama dua pekan," katanya, berbicara melalui penerjemah,
Anak-anak perempuan, lanjutnya, diambil dari keluarga mereka dan diperkosa terus-menerus dan kemudian mereka diserahkan kepada 'amir'.
Tentara ISIS menangkap sekitar 5.000 perempuan dan laki-laki komunitas Yazidi di musim panas 2014. Sekitar 2.000 berhasil melarikan diri atau diselundupkan keluar dari khalifah IS di Irak dan Suriah, kata pegiat.
Kelompok IS menganggap Yazidi menjadi jemaah setan. Kepercayaan Yazidi kuno memadukan unsur Kristen, Zoroastrianisme dan Islam.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan ISIS masih menahan sekitar 3.500 orang tawanan di Irak, kebanyakan dari mereka perempuan dan anak perempuan dari komunitas Yazidi.
Alawsi mengatakan seorang lelaki yang membawanya sebagai budak meninggal beberapa pekan kemudian, dan dia dijual ke lelaki lain yang telah mempunyai seorang istri dan budak seks Yazidi yang lain. Lelaki itu memukul dan memperkosa Alawsi dan sebulan kemudian dia hamil.
"Saya pikir anak yang saya bawa adalah anggota Daesh dan akan menjadi seorang penjahat Daesh ketika tumbuh dewasa," kata Alawsi dengan tenang, menggunakan nama Arab yang merendahkan untuk ISIS.
Alawsi melahirkan seorang bayi laki-laki, tapi tiga bulan kemudian dia berhasil melarikan diri setelah ayah bayi memutuskan untuk menikahkannya dengan sepupunya.
"Saya berhasil menelepon keluarga saya dengan bantuan seseorang, dan saya berhasil melarikan diri, tapi saya harus meninggalkan bayi saya," katanya.
Sebagian besar penduduk Yazidi, sekitar setengah juta, mengungsi ke kamp-kamp di Kurdistan, Irak utara.
Alawsi sekarang tinggal di salah satu kamp dengan ibu, ayah dan saudara kandungnya, dan bekerja dengan AMAR, yang dengan sekarela datang ke London untuk berbicara tentang nasib kaumnya. Dua saudara laki-lakinya dan dua saudara perempuan masih ditawan oleh IS.
"Ini bukan kehidupan, kami tidak hidup sampai semua sisa orang-orang kami dilepaskan oleh Daesh," kata Alawsi.
Ia memohon dunia dapat membantu untuk menyelamatkan mereka dari Daesh, dan untuk membebaskan, terutama budak seks, anak-anak perempuan dan anak-anak yang telah diambil ISIS. (Antara/Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045