Suara.com - Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat melancarakan serangan udara perdana ke tempat penyimpanan senjata kimia ISIS, demikian disampaikan Pentagon, Kamis (10/3/2016) waktu setempat. Serangan tersebut dilakukan berbekal informasi dari pakar senjata kimia ISIS yang tertangkap bulan lalu.
Sekretaris Pers Pentagon, Peter Cook mengatakan, pengeboman itu dilancarkan berkat informasi intelijen dari Sulayman Dawud al-Bakkar, yang juga dikenal dengan nama Abu Dawud. Dawud ditangkap pasukan khusus AS di Irak bulan lalu.
Cook menyebut Dawud sebagai emir ISIS untuk bidang pembuatan senjata kimia dan tradisional.
"Penangkapan Dawud menyingkirkan pemimpin ISIS dari medan tempur dan memberikan koalisi informasi penting tentang kemampuan senjata kimia ISIL (ISIS)," kata Cook.
"Lewat Dawud, koalisi mengetahui detail tentang fasilitas dan produksi senjata kimia ISIL (ISIS), juga orang-orang yang terlibat," sambungnya.
Media AS menyebut Dawud sebelumnya pernah bekerja pada rezim Saddam Hussein. Ia ditangkap oleh pasukan khusus AS yang baru-baru ini diturunkan Pentagon untuk melakukan serangan terhadap ISIS.
Serangan udara terhadap fasilitas senjata kimia tersebut, klaim Cook, dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari risiko jatuhnya korban sipil.
Kepada penginterogasi, Dawud mengaku bahwa ISIS telah mengubah gas mustard ke dalam bentuk serbuk. Bubuk tersebut kemudian digunakan untuk meluncurkan peluru-peluru artileri, demikian seperti dikutip dari The New York Times.
Lelaki yang berusia sekitar 50 tahun tersebut mengepalai sebuah cabang divisi ISIS yang membidangi riset dan pengembangan senjata kimia. Al-Afari ditangkap di Tal Afar, sebuah kota di Irak.
Gas mustard yang dikembangkan oleh ISIS memang tidak cukup kuat untuk membunuh. Namun, gas tersebut bisa membuat korban terluka parah, kata seorang pejabat pertahanan kepada The Times. (Asia One/AFP)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa
-
Pencarian Berakhir Pilu: Jasad Mahasiswa KKN UIN Semarang Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hanyut
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
-
Ganja 35 Paket dalam Rangka Vespa, ASN Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Lintas Provinsi
-
Tambang Ilegal Tak Sesuai Good Mining Practice, Rusak Lingkungan dan Tata Kelola
-
Resmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Prabowo Ingat Prestasi Jokowi Lobi Pimpinan Korea
-
Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Jasanya untuk RI Tak Terbantahkan
-
Sultan: Indonesia Menjadi Penentu Penting Bagi Masa Depan Ekologi Regional dan Global