Suara.com - Saat ini, jenazah Fredy Jayadi (45), sudah berada di Rumah Duka Abadi, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sebelumnya, jasad warga Jalan Angsoka Hijau V, Blok R 7/27, Perum Kosambi Baru, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, itu, diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Fredy merupakan korban lomba makan ayam goreng berhadiah spektakuler bertema "Makan 5 Menit, Menang 5 Miliar" yang digelar di KFC Taman Semanan, RT 15, RW 11, Kelurahan Duri Kosambi, pada Jumat (11/3/2016) jam 14.02 WIB.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada hari Senin (14/3/2016).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto mengatakan penyebab pasti meninggalnya Fredy akan terungkap seluruhnya dari hasil autopsi.
"Autopsi sudah selesai, tetapi hasilnya belum keluar. Kami menunggunya," kata Didik kepada Suara.com, Sabtu (12/3/2016),
Untuk membuat kasus ini terang benderang, polisi juga sedang mengumpulkan semua informasi, terutama mengenai riwayat kesehatan korban.
Sejauh ini, penyidik telah meminta keterangan terhadap 11 saksi.
Kesebelas saksi yang diperiksa, antara lain penyelenggara acara, pengelola, KFC, pengunjung, dan peserta lomba.
Salah satu saksi yang diperiksa polisi adalah supir angkutan umum, Mursair (44). Dialah yang diminta mengantarkan Fredy dari KFC ke klinik Yasa Husada di Jalan Pulo Indah, RT 1/8, Kelurahan Duri Kosambi.
"Sesampai di KFC, banyak orang di sana. Terus saya diminta untuk mengantarkan seorang lelaki. Waktu itu dua warga ikut mengantar lelaki itu," kata warga Jalan Puskesmas, RT 4/7, nomor 27, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, kepada Suara.com melalui telepon, Jumat malam.
Sesampai di klinik, Fredy cepat-cepat di bawa ke ruang IGD dan ditangani petugas kesehatan.
"Dua puluh menitan kemudian dibawa keluar lagi, waktu itu saya lihat sudah meninggal dunia," kata Mursair.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!