Suara.com - Presiden Iran Hassan Rouhani membela kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia dan kebijakan pengurangan ketegangan dengan Barat. Hassan menyatakan ini, pada Sabtu (12/3/2016) dan menyindir, lawannya -kaum "revolusioner", bahwa kritik mereka bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan kepentingan kaum revolusioner.
Pernyataan itu menunjukkan keretakan melebar Rouhani dengan pegaris keras, terutama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menyebut diri tokoh revolusioner membanggakan, dalam beberapa bulan belakangan.
"Apa gunanya mengatakan saya revolusioner. Mengapa kita tidak mencari kenyamanan masyarakat dan kemuliaan negara kita?" kata Rouhani dalam pidato disiarkan langsung di televisi setempat.
Rouhani memperjuangkan kesepakatan nuklir dengan enam negara besar, yang mengakhiri hukuman internasional terhadap Teheran, pada Januari dan berusaha menghidupkan kembali hubungan niaga dan politik Iran dengan Barat.
Moderat dan reformis juga melihat keuntungan besar dalam pemilihan anggota parlemen dan Majelis Ahli, yang akan memilih pemimpin tertinggi berikutnya.
Sekutu garis keras Khamenei menuduhnya mengkhianati nilai anti-Barat pada revolusi 1979 yang menggulingkan Shah dukungan AS.
Tapi, Rouhani mengatakan hasil pemilihan itu suara baru bentuk kepercayaan pada kebijakannya dan berjanji untuk lebih mendorong reformasi politik dan sosial.
"Kami memiliki sebuah revolusi untuk mendorong moralitas, persatuan nasional, dan persaudaraan... Anda adalah seorang tokoh revolusioner ketika orang merasa aman dengan ucapan dan tindakan," kata Rouhani.
Saat mengecam surat kabar garis keras, yang meningkatkan tekanan mereka pada sekutu Rouhani dalam beberapa bulan belakangan, dia berkata, "Beberapa surat kabar adalah buletin penghinaan. Anda membukanya dan cemas melihat bagaimana mereka menghina Anda lagi. Apakah ini Islam, apakah ini masyarakat Islam?" Pada pekan lalu, Khamenei mengatakan kepada anggota majelis untuk memilih "revolusioner" penerus penggantinya ketika waktunya tiba, mengatakan pemimpin tertinggi berikutnya tidak harus berkompromi pada sikap Iran terhadap Amerika Serikat.
Khamenei mengatakan ekonomi Iran belum mendapatkan keuntungan dari perwakilan Barat yang mengunjungi Iran setelah pencabutan hukuman karena mereka telah gagal untuk memenuhi janji mereka. Dia menambahkan bahwa ia melihat beberapa kunjungan mencurigakan karena Barat mencoba mengirim penyusup, yang menyamar.
Selama pembicaraan nuklir, yang dipimpin Amerika Serikat, Khamenei berulang kali mengatakan kepada pendukungnya bahwa dia tidak mempercayai Barat dan masih revolusioner, bukan diplomat. (Antara)
Berita Terkait
-
Israel vs Iran: Potensi Perang Dunia III?
-
CEK FAKTA: Benarkah Kementerian Dalam Negeri Israel Dihantam Rudal Iran?
-
Iran: Serangan Israel Hancurkan Kepercayaan, Hubungan dengan AS "Di Bawah Nol"
-
CEK FAKTA: Warga AS Demo Tolak Serangan Trump ke Iran Beredar di X
-
CEK FAKTA: Iran Gelar Sayembara Bunuh Trump dan Netanyahu?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen