Suara.com - Aksi demo mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama(Ahok) terus terjadi.
Demo itu berkaitan dengan dugaan korupsi pada pembelian sebagian dari Lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Sang Orator aksi menyebut KPK tidak mempunyai nyali. Sebab hingga saat ini, KPK belum menetapkan Ahok sebagai tersangka.
"KPK banci, mengapa belum juga menetapkan Ahok sebagai tersangka. Padahal BPK sudah jelas-jelas memastikan Ahok sudah melakukan korupsi," kata salah satu orator dari Gerakan Tangkap Ahok dari mobil komandonya di depan Gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu(16/3/2016).
Mereka juga menjelaskan bahwa kehadiran mereka di depan Gedung KPK tidak berkaitan dengan momen Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada Tahun 2017 mendatang. Mereka mengtakan behwa mereka hanya menginginkan agar kasus korupsi rumah sakit Sumber Waras yang diduga melibatkan Ahok segera diselesaikan oleh KPK dengan menetapkan Mantan Bupati Belitung Timur tersebut sebagai tersangka.
"Kami tegaskan, ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI, kami hanya minta agar KPK mendengarkan keluhan masyarakat DKI," katanya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa yang akan melakukan aksi demo mendesak KPK menangkap Ahok berjumlah ribuan orang. Karena itu, aparat kemananan pun disiagakan untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat sedang menjalankan aksi.
Ada sekitar ratusan personel polisi yang hadir di KPK untuk mengamankan jalannya aksi dari para pendemo. Mereka hadir dengan peralatan lengkap untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan. Namun, pada saat menjalankan aksi, yang hadir untuk mendesak KPK hanya puluhan orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang