Suara.com - Tak banyak muncul di media massa, kader Partai Keadilan Sejahtera Muhamad Idrus saat ini sedang bergerilya mempersiapkan diri maju menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022.
Lelaki kelahiran 28 Maret 1978 ini sedang menyiapkan beberapa program untuk menggerakkan ekonomi warga Ibu Kota. Di antaranya program Rp1 miliar per tahun untuk satu rukun warga. Program ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.
Ia berpandangan perekonomian harus dibangun dari kampung bukan dari kawasan elit seperti Thamrin dan Sudirman.
“Dengan dana Rp1 miliar per tahun, warga bisa leluasa mengelolanya untuk mendongkrak taraf kehidupan ekonominya,” kata Idrus, Senin (21/3/2016).
Idrus yang memiliki slogan #JakartaKEREN itu juga mengungkapkan Pemprov DKI perlu menempatkan PNS di setiap RW di Jakarta. Hal itu guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga bila warga akan mengurus administrasi kependudukan dan lainnya tidak perlu datang ke kantor kelurahan.
“Pelayanan keliling yang sekarang diterapkan itu bagus, tapi kita juga perlu menempatkan aparat di setiap RW. Pelayanan jemput bola hari ini harus juga ditopang dengan hadirnya birokrasi untuk turut langsung melayani warga di kantor RW secara prima,” kata Idrus.
Ia mengungkapkan dasar pertimbangan penempatan PNS pada tiap RW karena sebagian besar warga Jakarta memiliki aktivitas super padat dan super sibuk. Oleh karena itu, aparat perlu mendekatkan diri ke warga dan masyarakat. Penempatan PNS tingkat RW merupakan salah satu program yang digagas oleh Idrus yang disebut sebagai satu PNS satu RW.
Program berikutnya bernama satu Koperasi Satu RW.
“Kita juga perlu mendirikan koperasi di setiap RW di Jakarta,” kata Muhamad Idrus, yang juga Ketua Koperasi Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta.
Idrus menilai kesenjangan ekonomi warga Ibu Kota saat ini semakin lebar. Pemprov DKI Jakarta, katanya, perlu memperhatikan warga kelas menengah dan ke bawah sehingga pembangunan Kota Jakarta tidak hanya terpatok pada daerah di sekitaran Thamrin-Sudirman, tapi lebih dalam lagi masuk sampai ke level paling bawah, yaitu RW.
Ia juga mengatakan bahwa Jakarta merupakan kota yang penuh kompleksitas. Untuk membangun Jakarta tidak cukup hanya pada tataran fisik saja. Karena ketika suatu kota melakukan penataan/revitalisasi dengan melakukan penggusuran secara masif dan terstruktur, korban terbesar adalah saudara-saudara kita yang kehidupannya selama ini sudah terhimpit menjadi makin terjepit.
“Semoga program-program ini ke depan bisa kita wujudkan serta diakselerasi untuk meningkatkan kesejahteraan agar memperkecil kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin dan terpenting dari itu semua menjadi solusi integral Kota Jakarta dalam menjawab banyaknya problem yang dihadapi Kota Jakarta yang kita cinta bersama,” kata Idrus
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Lama Hilang Kini Pulang Bawa Jabatan, Siapa Arief Poyuono yang Kini Jadi Komisaris Pelindo?
-
Sebelum Kerusuhan Meletus, Mahfud MD Sebut Prabowo Tak Gubris Masukan Akademisi UGM: Udah Biarin Aja
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Tiba-tiba Berubah Jadi S1, Ada Upaya Jegal Gugatan Ijazah Palsu?
-
AGRA Desak Penghentian Proyek Transmigrasi ala Orde Baru: Haruskah Membuka Hutan dan Belukar Lagi?
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Bukan Jenderal Biasa, Mengenal Komjen Chryshnanda yang Ditunjuk Pimpin Tim Transformasi Polri
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa