Perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama menemui Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/2/2016) [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama menemui Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/2/2016), untuk meminta dukungan agar kegiatan Sekolah Agama-agama dan Bina Damai Pemuda dan Mahasiswa Lintas Agama pada 4 hingga 8 April 2016 di Desa Cilember, Bogor, Jawa Barat, nanti, terlaksana dengan baik. Djarot juga diundang untuk membuka acara sekaligus memberi kuliah umum.
"Sebab kedatangan kami meminta dukungan bapak wagub karena bapak beberapa kali membuka acara ini pak. Kita ingin bapak memberi kuliah umum kepada siswa sekolah Sabda," ujar Ketua FKUB Syafii Mufid dalam pertemuan di ruang kerja Djarot.
Syafii menambahkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya memberikan wawasan kebangsaan agar generasi muda tak terjebak paham radikalisme.
"Kami ingin memberi bantuan kepada siswa -siswa untuk memberi pemahaman tentang kebangsaan. Sabda itu memberi pelajaran soal itu plus bagaimana menghargai satu sama lain. Bagaimana hidup satu sama lain tanpa membedakan suku dan agama," katanya.
Djarot mengapresiasi rencana kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan sekaligus mendorong tali silaturahmi antar pemeluk agama.
"Saya atas nama warga negara Indonesia dan Warga Jakarta berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini. Kita ingin Sabda ini dijadikan sebagai pilot project kaum umat beragama untuk berdialog dan mengenal kepercayaan masing-masing," kata Djarot.
Sekolah Sabda, kata Djarot, akan sangat bermanfaat dalam membangun toleransi antar umat beragama.
"Tempat sabda, lokasi penyelenggaraan sabda, itu tidak di satu tempat satu agama saja. Tahun pertama dan tahun kedua, di tempat umat katolik, sekarang di pesantren, kemudian kedepan di tempat yang Hindhu, Buddha. Supaya mereka saling mengenal, Bahwa semua agama itu bermuara untuk menciptakan kedamaian, kerukunan, keharmonisan, bukan sebaliknya serta menciptakan rasa empati, kejujuran, dan sebagainya," kata Djarot.
Lebih jauh, Djarot mengatakan akan berdiskusi dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Jadi gotong-royong bukan hanya persoalan pemerintah, tapi kebangsaan, masyarakat kita semua. Dalam waktu dekat kita akan diskusi dengan kemendagri supaya menggodok konsep Sabda bisa berlaku secara nasional dan bekerja sama dengan kemenag," kata dia.
Sekolah Sabda merupakan kerjasama Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi Paramadina. Sekolah Sabda membuka kelas yang mewakili Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia, Keuskupan Agung Jakarta, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, dan Lembaga Dewan Dakwah Indonesia.
"Sebab kedatangan kami meminta dukungan bapak wagub karena bapak beberapa kali membuka acara ini pak. Kita ingin bapak memberi kuliah umum kepada siswa sekolah Sabda," ujar Ketua FKUB Syafii Mufid dalam pertemuan di ruang kerja Djarot.
Syafii menambahkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya memberikan wawasan kebangsaan agar generasi muda tak terjebak paham radikalisme.
"Kami ingin memberi bantuan kepada siswa -siswa untuk memberi pemahaman tentang kebangsaan. Sabda itu memberi pelajaran soal itu plus bagaimana menghargai satu sama lain. Bagaimana hidup satu sama lain tanpa membedakan suku dan agama," katanya.
Djarot mengapresiasi rencana kegiatan tersebut. Dia berharap kegiatan sekaligus mendorong tali silaturahmi antar pemeluk agama.
"Saya atas nama warga negara Indonesia dan Warga Jakarta berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini. Kita ingin Sabda ini dijadikan sebagai pilot project kaum umat beragama untuk berdialog dan mengenal kepercayaan masing-masing," kata Djarot.
Sekolah Sabda, kata Djarot, akan sangat bermanfaat dalam membangun toleransi antar umat beragama.
"Tempat sabda, lokasi penyelenggaraan sabda, itu tidak di satu tempat satu agama saja. Tahun pertama dan tahun kedua, di tempat umat katolik, sekarang di pesantren, kemudian kedepan di tempat yang Hindhu, Buddha. Supaya mereka saling mengenal, Bahwa semua agama itu bermuara untuk menciptakan kedamaian, kerukunan, keharmonisan, bukan sebaliknya serta menciptakan rasa empati, kejujuran, dan sebagainya," kata Djarot.
Lebih jauh, Djarot mengatakan akan berdiskusi dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Jadi gotong-royong bukan hanya persoalan pemerintah, tapi kebangsaan, masyarakat kita semua. Dalam waktu dekat kita akan diskusi dengan kemendagri supaya menggodok konsep Sabda bisa berlaku secara nasional dan bekerja sama dengan kemenag," kata dia.
Sekolah Sabda merupakan kerjasama Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pusat Studi Agama dan Demokrasi Paramadina. Sekolah Sabda membuka kelas yang mewakili Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia, Keuskupan Agung Jakarta, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, dan Lembaga Dewan Dakwah Indonesia.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal