Suara.com - Tiga bom bunuh diri yang menghantam pos pemeriksaan di Kota Aden, Yaman selatan, Jumat (Sabtu WIB 26/3/2016). Bom tersebut telah menewaskan sedikitnya 20 orang. Informasi tersebut berdasarkan pernyataan warga dan sejumlah saksi mata.
Kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada satu dari beberapa ledakan, satu unit kendaraan meledak saat tiba di pos pemeriksaan militer di wilayah Buraiqa di kawasan barat laut Aden menewaskan sejumlah tentara dan warga sipil, demikian menurut para saksi mata dan sumber dari pihak keamanan.
Dua bom lain menghantam pos pemeriksaan di jalan menuju pangkalan yang digunakan pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi dalam pertempuran di Yaman.
Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS melaporkan bahwa kelompok garis keras tersebut menyatakan bertanggung jawab atas ketiga serangan tersebut yang menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas.
Pasukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi terlibat peperangan di Yaman satu tahun yang lalu untuk mencoba mencegah para pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran dan pasukan yang setia terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Kelompok bersenjata lainnya seperti ISIS dan sayap lokal Al Qaeda justru turut meningkatkan pemberontakan di Yaman.
Para pejuang yang masih setia terhadap Presiden Yaman Abdurrabbu Mansour Hadi dan pasukan pimpinan Arab Saudi mengambil alih kembali wilayah Aden dari pasukan Houthi pada bulan Juli 2015.
Namun frekuensi kekerasan terus berlanjut hingga tahun ini, termasuk bom bunuh diri di kota berpenduduk sekitar satu juta jiwa itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bom di Sekolah, Game Jadi Sasaran: Ketika Kebijakan Pemerintah Salah Fokus
-
Hampir Dua Pekan, Enam Korban Ledakan SMAN 72 Masih Dirawat: Bagaimana dengan Pelaku?
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks
-
Kondisi Pelaku Membaik, Polisi Dalami Motif 'Memetic Violence' di Kasus Ledakan SMAN 72
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025