Suara.com - Ujian nasional (UN) kini sudah tidak lagi menjadi indikator kelulusan seorang siswa, kecuali melalui ujian sekolah atau US.
"Jangan khawatir dengan ujian nasional, karena (UN) tidak lagi jadi syarat kelulusan, jadi jangan khawatir," ucap Mendikbud Anies Baswedan di sela 'Kelas Inspirasi Sineas (KIS)' di SMK Negeri 57, Jakarta beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, katanya, ujian yang akan diawali dengan UN tingkat SMA/MA/SMK pada 4-6 April 2016 itu harus dijalani dengan kejujuran dan ujian dipakai untuk mengukur sampai sejauh mana pencapaian yang didapat.
"Itulah tujuan kita berkaca (pada UN), karena tujuan ujian salah satunya memang untuk berkaca dimana letak kekurangan dan kelebihan kita," ujarnya.
Kendati bukan indikator kelulusan, peran UN bukan berarti sudah tidak penting lagi, bahkan justru sebaliknya. Anies menjelaskan UN kini menjadi indikator kejujuran atau indikator integritas.
Faktanya, sejumlah universitas secara tersembunyi memberlakukan daftar hitam pada sekolah tertentu yang dinilainya tidak memiliki integritas.
Secara riil, daftar hitam itu memang tidak diungkap secara faktual, namun pimpinan perguruan tinggi melakukan "penilaian" yang mampu meminggirkan sekolah-sekolah yang patut diduga tidak jujur.
Tidak jujur itu misalnya mengatrol nilai siswa melalui rekayasa nilai ujian sekolah atau rekayasa nilai UN (UN PBT atau UN paper based test) melalui praktik "kecurangan berjamaah".
Dalam praktiknya, kalangan perguruan tinggi memberlakukan indikator integritas dari sebuah sekolah dengan memadukan sejumlah sistem penilaian untuk mengukur integritas yang tinggi.
Sejumlah sistem penilaian dimaksud adalah US, UN, nilai rapor (SNMPTN), nilai ujian masuk PTN (SBMPTN), dan nilai alumni sekolah itu di PTN yang bersangkutan, sehingga indikator pun benar-benar terjamin.
Bahkan, UNBK atau UN Berbasis Komputer yang diharapkan akan dilaksanakan untuk seluruh sekolah dalam beberapa tahun ke depan itu hakekatnya merupakan ikhtiar untuk mewujudkan integritas, secara teknologi.
Oleh karena itu, sejumlah sekolah melakukan penyiapan siswa secara maksimal dalam menghadapi UN, tentu UN yang dijalani secara berintegritas. (Antara)
Berita Terkait
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
Literasi dan Numerasi Menurun: Alarm Bahaya untuk Pendidikan Nasional?
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
SPMB 2025 Dinilai Langgar Putusan MK, JPPI Desak Pemerintah Biayai Penuh Siswa Swasta
-
Prioritaskan Pendidikan, Pemerintah Revitalisasi 11 Ribu Sekolah pada 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka