Suara.com - Keberadaan empat pelaut Malaysia yang diculik kelompok militan Filipina di Laut Sulawesi, dekat dari Pulau Ligitan, belum diketahui. Otoritas Filipina, seperti dikutip Asia One, belum mendapat informasi apakah para penculik melarifkan diri menuju Kepulauan Tawi Tawi atau sudah mendarat di Pulau Jolo, yang dikenal sebagai markas kelompok Abu Sayyaf.
Ketika dihubungi, Minggu (3/4/2016), Kepala Kepolisian Tawi Tawi Elizalde Quiboyen mengaku belum menerima laporan apapun dari warga desa yang bermukim di Tawi Tawi, soal kedatangan para penculik dan sanderanya.
"Kami belum dapat informasi tentang ini," kata Quiboyen.
Quiboyen mengatakan, baik angkatan laut Filipina maupun penjaga pantai masih siaga memantau kemungkinan para anggota kelompok yang melarikan diri melewati kawasan filipina bagian selatan.
Empat warga negara Malaysia, Wong Teck Kang (31), Wong Hung Sing (34), Wong Teck Chii (29), dan Johnny Lau Jung Hien (21), semua berasal dari Sarawak, diculik dari kapal tunda (tugboat) MV Massive 6 yang sedang berlayar kembali menuju Tawau usai mengirim kayu ke Manila.
Namun, para penculik meninggalkan tiga warga negara Myanmar dan dua warga negara Indonesia, kru kapal. Mereka inilah yang kemudian melaporkan soal penculikan kepada perusahaan tempat mereka bekerja di Miri, pada Jumat, 1 April 2016 lalu.
Juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan Jr, mengatakan, pihaknya sudah melakukan operasi perburuan terhadap para penculik. Namun, mereka belum dapat memastikan apakah kelompok Abu Sayyaf terlibat dalam penculikan tersebut.
Seperti diketahui, sepekan sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf menculik 10 kru kapal tunda Indonesia. Hingga kini, belum ada kru yang dibebaskan. (Asia One)
Berita Terkait
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
Penculikan Kepala Bank BUMN: Dua Anggota Kopassus Jadi Tersangka, Ini Kronologinya!
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri