Suara.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 34 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Riau, Selasa (5/4/2016) pagi.
Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin mengatakan berdasarkan pencitraan satelit melalui modis Terra dan Aqua Kabupaten Bengkalis terpantau sebagai wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni 20 titik.
"Dari 34 titik panas di Riau, 20 diantaranya terpantau di Bengkalis. Selanjutnya lima titik di Meranti, tiga titik di Pelalawan, dua titik di Siak, dan satu titik masing-masing di Dumai, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir," jelasnya di Pekanbaru.
Ia menjelaskan dari 34 titik panas yang terpantau, 24 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan kebakaran arlahut dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
Ke-24 titik api yang dideteksi masing-masing berada di Bengkalis dengan 17 titik, Meranti dua titik, Pelalawan tiga titik dan Kuantan Singingi serta Siak masing-masing satu titik.
Sementara itu BMKG menyatakan sejumlah wilayah Riau bagian pesisir sempat diguyur hujan sepanjang 24 jam terakhir. Diantara wilayah yang diguyur hujan adalah Meranti, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. Hasilnya titik api di wilayah itu terpantau turun drastis.
Sementara itu, sejumlah wilayah pesisir lainnya seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, dan Siak terpantau belum ada hujan sehingga potensi terjadinya dan penyebaran titik api cukup besar.
Selain itu, kondisi geografis di wilayah tersebut yang berada berbatasan dengan laut juga akan mempersulit untuk melakukan pemadaman karena kondisi angin yang cukup kuat.
Satgas Udara Kebakaran Lahan dan Hutan Riau saat ini menyediakan dua unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut.
Kepala BPBD Riau Edwar Sanget mengatakan helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016.
Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO