Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan hingga saat ini belum ada perkembangan terkait pendanaan agar Rio Haryanto tetap bisa turun di Formula 1. Rio bisa terus membalap bersama tim Manor Racing, jika ia bisa menyerahkan sejumlah uang tertentu.
"Masalah uang, memang belum dapat kemajuan. Yang jelas semua usaha ditempuh supaya pendanaan segera dituntaskan," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di sela Seminar Revolusi Mental Sepak Bola Indonesia yang digagas Basri di Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Untuk tetap bisa turun di balap jet darat ini, Rio tak hanya berbekal prestasi dilevel di bawahnya. Namun, juga harus mendapatkan dukungan dana yang besar. Untuk bisa mendapatkan satu kursi di tim asal Inggris itu harus membayar 15 juta euro.
Dari jumlah tersebut baru dibayar 5,25 juta euro yang terdiri dari 3 juta uero dari manajemen Rio Haryanto dan 2,25 juta euro dari Pertamina. Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan untuk bisa turun penuh sepanjang musim mencapai 9,75 juta euro.
Meski kurang, 9,75 juta euro, manajemen Rio Haryanto dipastikan akan kembali mendapatkan kucuran dari Pertamina sebesar 3 juta euro sesuai dengan komitmen awal dari perusahaan milik negara itu dengan total 5,2 juta euro.
Gatot menjelaskan, dengan belum ada perkembangan soal pendanaan, pihaknya akan terus berusaha membantu dalam penyelesaiannya. Bukan hanya masalah dana, namun juga masalah lain termasuk pengurusan visa untuk menghadapi seri-seri berikutnya.
"Memang Rio dan tim kamu bantu untuk pengurusan visa setelah ibu Indah (Ibu Rio Haryanto) menghubungi kami. Pengurusan visa dibutuhkan dengan cepat karena Rio harus ke Shanghai untuk menghadapi seri berikutnya," tegas Gatot.
Laki-laki yang juga Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu menjelaskan, pengurusan visa di Spanyol sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar dua pekan. Namun, dengan campur tangan pemerintah pengurusannya bisa lebih cepat.
"Masalah visa sudah bisa diselesaikan. Yang jelas, pemerintah akan berusaha membantu," kata mantan Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora.
Rio Haryanto merupakan orang pertama Indonesia yang bisa turun di Formula 1 meski hingga saat ini prestasinya belum maksimal. Pada seri pertama di Melbourne, Australia, Rio gagal finis karena mengalami kerusakan meski dan seri Bahrain mampu finis di urutan ke-17. (Antara)
Berita Terkait
-
Kalah 2 Poin Saja, Max Verstappen Tetap Bangga Meski Gagal Rebut Gelar Juara Dunia F1 2025
-
Lando Norris Kunci Gelar Juara Dunia Formula 1 2025
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
-
Formula 1: Lewis Hamilton Blak-blakan Sulit Temukan Keseimbangan dalam GP Las Vegas
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India