Suara.com - Perdana Menteri Inggris David Cameron, istri dan anak-anaknya mengklaim bahwa mereka tidak menerima keuntungan apa-apa dari perusahaan offshore (perusahaan yang berdiri di negara surga pajak) apapun. Hal tersebut disampaikan Cameron melalui juru bicaranya, Rabu (6/4/2016), di tengah desakan kuat kepada sang perdana menteri untuk menjelaskan dugaan penyelewengan pajak yang dilakukan keluarganya.
Pernyataan ini berbeda dengan apa yang disampaikan pada Selasa (5/4/2016). Semula, Cameron, melalui kantornya mengatakan bahwa ia dan keluarganya tidak menerima keuntungan apapun dari perusahaan-perusahaan tersebut saat ini. Namun, mereka tidak menyebutkan apakah mereka akan menerima keuntungan di masa yang akan datang. Cameron juga menegaskan, dirinya tidak memiliki saham atau dana offshore.
Cameron mendapat tekanan dari publik sejak nama sang mendiang ayah, Ian Cameron, terseret dalam dokumen "Panama Papers", yakni dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca yang bocor ke publik. Dalam dokumen tersebut, Ian tercatat sebagai pendiri perusahaan bernama Blairmore Holdings Inc. di Panama pada tahun 1982. Perusahaan tersebut bernilai hampir 20 juta Dolar AS dan tidak punya kewajiban membayar pajak pendapatan, maupun pajak perusahaan yang diberlakukan Inggris.
Sebagai informasi, Mossack Fonseca adalah firma hukum terbesar keempat dunia yang bisa membantu orang-orang berkantong tebal untuk menyembunyikan hartanya di luar negeri. Mossack Foneca bisa mengalirkan dana pengguna jasanya ke perusahaan-perusahaan offshore, yakni perusahaan-perusahaan berbadan hukum yang berada di wilayah yurisdiksi di wilayah Tax Haven “Surga Pajak”.
Negara Surga Pajak sendiri merupakan negara yang memberlakukan pajak amat kecil, bahkan tak jarang tidak memberlakukan pajak sama sekali. Beberapa negara yang termasuk Surga Pajak adalah Swiss, British Virgin Islands, dan Siprus.
Perusahaan-perusahaan offshore tersebut memang secara teknis adalah perusahaan legal. Namun, kebijakan negara-negara Surga Pajak, yang cenderung menutupi informasi terkait keuangan warganya, membuat perusahaan tersebut jadi sarana favorit bagi mereka yang ingin menyembunyikan hartanya. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Bukan Jenderal Biasa, Mengenal Komjen Chryshnanda yang Ditunjuk Pimpin Tim Transformasi Polri
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Anhar Gonggong Tertawa Geli Polisi Sita Buku Franz Magnis Suseno: Harusnya Baca Dulu Isinya!
-
Konflik Yalimo Pecah Gegara Ucapan Rasis, Kemensos Siapkan Sembako dan 100 Babi untuk Pesta Damai
-
Dugaan Perubahan Riwayat Pendidikan Gibran, Pengamat: Skandal Besar yang Bisa Guncang KPU!
-
Fakta Baru Suami di Cakung Bakar Istri Hidup-hidup: MA Ditangkap saat Nge-fly Narkoba di WC